Paling akhir, 3 perunggu, masing-masing diraih untuk nomor ketepatan mendarat individual putri atas nama Rika Wijayanti, lintas alam beregu putri, dan lintas alam beregu putra.
Capaian itu menempatkan Indonesia sebagai pemuncak cabang olahraga paralayang pada pesta olahraga multicabang terbesar bangsa Asia tersebut.
Unggulan kedua adalah lokasi paralayang Gunung Banyak di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.
Lokasi dengan kegiatan 1.326 meter di atas permukaan laut (mdpl) adalah tempat peraih medali emas nomor individual putra, Jafro Megawanto mengasah diri hingga sukses sebagai atlet.
Baca juga: Tertantang Paralayang Bali, Terbang di Antara Tebing dan Pantai
Unggulan ketiga adalah lokasi paralayang Bukit Timbis di Kuta, Provinsi Bali.
Berjarak sekitar 30 kilometer dari Denpasar, ibu kota Provinsi Bali, atau 7 kilometer dari Nusa Dua atau 15 kilometer dari Kuta, Bukit Timbis punya ketinggian 110 mdpl.
Bukit Timbis terletak dekat pantai yang karib disebut Pantai Timbis.
Pantai ini menjadi lokasi pendaratan paralayang.
Pantai Timbis pernah menjadi lokasi Asian Beach Games 2018.
Kala itu, 42 negara Asia, termasuk Indonesia, ikut berlaga pada 18 cabang olahraga.
Salah satunya, paralayang.
Di cabang olahraga paralayang itu, 7 dari 8 medali emas diraih Indonesia.
Pencapaian itu membuat Indonesia bertengger di posisi nomor satu.
Perolehan tujuh medali emas Indonesia tersebut berasal dari nomor ketepatan mendarat perseorangan putra melalui Nanang Sunaryo, perseorangan putri atas nama Dyan Apriyani, serta kelompok beregu putri.
Sementara itu, dari nomor distance medali emas disumbang oleh Thomas Widiyananto untuk perseorangan putra, dan perseorangan putri atas nama Milawati Sirin.