Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TroI Usai, Aktivitas di Bukit Kekep Terus Berlangsung

Kompas.com - 19/07/2019, 16:18 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski aktivitas kejuaraan paralayang Trip of Indonesia (TroI) Seri II di Bukit Kekep, Desa Lengkong, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah sudah usai, aktivitas di lokasi perhelatan itu masih terus berlangsung.

Laman antaranews.com menulis, hari ini, sebuah bangunan permanen mutifungsi telah dibangun di sisi pintu masuk menuju lapangan pendaratan.

Ada juga pekerjaan perluasan lapangan pendaratan, di situ.

Pada sejumlah area kecil di bukit ada pekerjaan perataan tanah.

Tujuannya untuk mengakomodasikan kehadiran penonton agar tidak terlalu dekat dengan titik darat atlet.

Sejauh ini, yang belum tergarap maksimal adalah akses jalan.

Lebar jalan hanya sekitar 2-3 meter.

Kondisi ini menyulitkan mobilitas kendaraan masuk keluar lokasi.

Namun begitu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo One Andang mengatakan bahwa lokasi TroI bakal makin dikenal dunia.

Baca juga: Ambisi Wonosobo Jadi Tuan Rumah Paralayang Kelas Dunia


Keramahan


 Kementerian Pemuda dan Olahraga RI melalui Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga, menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo, berupa alat kebugaran untuk masyarakat yang dipasang pada dua titik di Alun-alun Kota Wonosobo.
Kementerian Pemuda dan Olahraga RI melalui Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga, menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo, berupa alat kebugaran untuk masyarakat yang dipasang pada dua titik di Alun-alun Kota Wonosobo.

Ikhwal Bukit Kekep, pilot paralayang perempuan asal Korea Selatan Jaeryun Ha punya pengalaman unik.

Peraih predikat terbaik kedua di kelas senior putri itu mengaku bisa merasakan keramahan masyarakat.

"Saya juga mengalami budaya tradisional selama berkunjung di Wonosobo," ujarnya.

Jaeryun Ha mengatakan dirinya datang ke kejuaraan bersama dua rekannya.

"Kami langsung berinteraksi dengan masyarakat," tuturnya.

Lima

Ajang Paralayang Trip of Indonesia (TRoI) Seri II yang berlangsung di Bukit Kekep, Desa Lengkong, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, berakhir pada Minggu (30/6/2019).
Ajang Paralayang Trip of Indonesia (TRoI) Seri II yang berlangsung di Bukit Kekep, Desa Lengkong, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, berakhir pada Minggu (30/6/2019).

Total ada lima lokasi kejuaraan TroI.

Seri I berada di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Seri II di Wonosobo.

Seri III di Mandalika, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Seri IV di Modangan, Jawa Timur.

Seri V ada di Dharmasraya, Sumatra Barat.

Dari lima lokasi itu, hanya Wonosobo yang berada di pegunungan.

Sementara, empat lokasi lainnya ada di perbukitan tepi pantai.

Baca juga: Ajang TRoI Media Wonosobo Untuk Go Internasional


Mari simak pelaku olahraga paralayang Wanda Kristi Petranela, asal Manado Sulawesi Utara.

"Saya takjub dengan lanskap yang ada di Bukit Kekep," katanya.

Bagi Wanda yang datang sendiri ke Wonosobo untuk menimba ilmu olahraga paralayang ini mencoba area pegunungan adalah tantangan tersendiri.

"Saya berharap Pemkab Wonosobo bisa menjadikan Bukit Kekep sebagai lokasi kejuaraan paralayang lokal maupun internasional," katanya.

"Lokasi medannya apik," kata Ketua Paralayang Indonesia Wahyu Yudha mengomentari keberadaan Bukit Kekep.

Lebih lanjut, Wahyu berharap agar Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) merekomendasikan Bukit Kekep sebagai lokasi kejuaraan nasional maupun internasional paralayang.

Tiga

Di tahun 2019 ini akan digelar lima seri, di mana seri pertama berlangsung di Bukit Sikuping PTPN IX Siluwok, Batang, Jawa Tengah 25-28 April 2019, kemudian berlanjut di Wonosobo pada 28-30 Juni, Mandalika 30 Agustus hingga 1 September, Modangan dibulan  November dan Dharmasyara pada 5-8 Desember. Di tahun 2019 ini akan digelar lima seri, di mana seri pertama berlangsung di Bukit Sikuping PTPN IX Siluwok, Batang, Jawa Tengah 25-28 April 2019, kemudian berlanjut di Wonosobo pada 28-30 Juni, Mandalika 30 Agustus hingga 1 September, Modangan dibulan November dan Dharmasyara pada 5-8 Desember.

Wahyu menambahkan setidaknya pelaksanaan TroI di Wonosobo mempunyai tiga aspek.

Ketiganya adalah prestasi, edukasi, dan rekreasi.

Prestasi ditandai dengan keikutsertaan peserta.

Edukasi berupa pengenalan olahraga paralayang kepada masyarakat.

Rekreasi terletak pada potensi wisata.

Sepaham dengan FASI, pihak Kemenpora juga beranggapan bahwa paralayang bisa menghidupkan perekonomian di sektor mikro.

"Ini mengembangkan ekonomi," kata Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kemenpora Teguh Raharjo.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com