Lebih lanjut, Carla yang memfokuskan diri pada olahraga ultramaraton sejak 2016 ini bertutur sedikitnya ada tiga hal yang menjadi perhatian bila seseorang ingin sukses melahap jarak jauh ultramaraton.
Selain latihan yang cukup, kata Carla, ada dua hal juga yang patut dicermati.
"Ini kan tinggal kira-kira sepuluh hari ya dari acara RTC ya. Harus perhatikan istirahat dan makan yang cukup," kata Carla.
Sementara, pada saat lomba, Carla punya tips yang patut pula diperhatikan.
Pada ultramaraton, ada kesempatan jeda istirahat bagi pelari setiap 11 kilometer hingga 13 kilometer.
Lazimnya, pada titik kilometer tersebut, penyelenggara menyediakan lokasi khusus bagi pelari untuk mendapatkan minum dan makanan.
"Nah, manfaatkan minum dan makan di situ," ujarnya.
Lantas, pada lomba ultramaraton, tersedia juga kesempatan dan tempat bagi pelari untuk istirahat tidur.
"Manfaatkan deep sleep selama 15 menit sampai 30 menit untuk mengumpulkan tenaga," kata Carla.
Sebagaimana dipahami, saat tidur, setiap orang melalui tingkatan yakni tidur ringan (light sleep) dan tidur dalam (deep sleep).
Tahap ketiga adalah tidur dengan Pergerakan Cepat Mata (Rapid Eye Movement) sleep.
Satu hal lagi yang juga harus menjadi perhatian adalah agar pelari tetap menjaga ketahanan tubuh (endurance) agar betul-betul bisa mencapai target jarak tempuh tersebut.
Malam
RTC 2019 akan dilepas atau start pada malam hari, pukul 22.00 WITA dari Lapangan Lumintang, Denpasar Bali.
Pada ultramaraton itu, waktu maksimal selama berlari atau cut off time (COT) 38 jam.