“Sejauh ini sesuai dengan rencana, jalan besar atau high way dari bandara ke Mandalika tidak ada masalah dan lainnya juga berjalan lancar," tutur dia.
"Untuk saat ini, kami memang memprioritaskan Mandalika, tapi kami juga ingin bandara lama bisa digunakan kembali agar menghidupkan Senggigi dan Gili Trawangan," ujar Zulkieflimansyah melanjutkan.
Baca juga: Pebalap Malaysia Terdepak, Ini Line-Up Sementara MotoGP 2020
Zulkieflimansyah juga memastikan pembangunan kawasan Mandalika bisa selesai sebelum MotoGP 2021 dimulai.
“Pembangunan Mandalika tahun depan harus sudah selesai dan Oktober tahun ini kami mulai proses. Sirkuit di Mandalika nanti tidak seperti sirkuit pada umumnya, jadi kami akan mendesain jalan raya untuk dijadikan sirkuit seperti di Singapura," kata Zulkieflimansyah.
"Kami juga memiliki kabar gembira yaitu dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani telah mengalokasikan tambahan dana sebesar Rp 6,5 triliun untuk empat destinasi wisata."
"Empat destinasi wisata tersebut adalah Toba, Mandalika, Borobudur dan Labuan Bajo dan dan Menteri Pariwisata, Arif Yahya juga sedang mengusahakan Direct Flight dari Darwin Australia ke Lombok."
Zulkieflimansyah juga berharap dengan memprioritaskan kawasan Mandalika akan meningkatkan perekonomian masyarakat di NTB.
“Adanya MotoGP nantinya turis-turis lokal maupun mancanegara pasti semakin banyak yang berkunjung ke NTB," ujar dia.
"Di NTB sendiri saat ini juga sudah mempersiapkan fasilitas untuk turis-turis yang berkunjung ke NTB, semoga dengan pembangunan ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat."
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa pemerintah memang mencanangkan akan mengembangkan "10 Bali Baru" atau lokasi wisata seperti Bali.
Meski begitu, baru lima destinasi yang mendapat prioritas terlebih dahulu.
Adapun lima destinasi wisata prioritas itu yakni Mandalika di NTB, Danau Toba di Sumatera Utara, Bunaken di Sulawesi Utara, dan Borobudur di Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.