Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KONI Tidak Bisa Terus Bergantung Pada APBN

Kompas.com - 02/07/2019, 05:24 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Dinamika kemajuan olahraga di dunia saat ini menuntut kelembagaan yang menangani olahraga harus lebih kreatif, inovatif, dan punya visi yang jauh ke masa depan agar tak hanya kemajuan prestasi olahraga saja yang diraih. Tapi juga kemandirian lembaga juga terwujud sehingga mampu berdiri sendiri dan tidak lagi tergantung pada pendanaan dari pemerintah melalui APBN.

Hal itu ditekankan Ferdiansyah, wakil ketua Komisi X DPR RI saat diminta pendapat terkait dengan pelaksanaan Musyawarah Olahraga Nasional Komite Olahraga Nasional Indonesia (Musornas KONI Pusat) yang menurut rencana berlangsung, 2-3 Juli di Jakarta. Menurutnya, Musornas KONI Pusat yang akan memilih kepengurusan baru periode 2019-2024 sudah saatnya beranjak dari konsep lama dalam menjalankan peran dan fungsi untuk mendukung olahraga prestasi nasional.

"Jika ketua umum atau pengurus baru masih berpikir, bahwa mereka akan menjalankan peran dan fungsi, sekaligus roda organisasi dengan mengandalkan APBN, maka itu konsep pemikiran yang usang. Apalagi dalam perkembangan terakhir, muncul kasus suap dana hibah dari APBN yang melibatkan KONI sekaligus Kemenpora. Ini harus jadi cermin, bahwa bukan zamannya lagi KONI terus andalkan APBN. Selain sulit dipertanggungjawabkan juga rentan akan masalah," tegas Ferdiansyah.

Menurut anggota Partai Golkar dari daerah pemilihan Jawa Barat ini, peran dan fungsi kelembagaan KONI yang sebenarnya banyak mendapat dukungan berdasarkan UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) No:3/2005, belakangan mengalami degradasi.

Hal itu disebabkan KONI Pusat tidak menjalankan peran dengan baik dalam membantu pemerintah untuk membuat konsep pembinaan prestasi di Indonesia. Antara lain, tidak membuat pemetaan potensi prestasi dan spesialisasi olahraga di setiap daerah di Indonesia. "Hal inilah yang tidak dipahami KONI," tambahnya.

Tak heran, jika menjelang Asian Games 2018 lalu, pemerintah pusat mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) no: 95/2017 tentang peningkatan prestasi olahraga nasional yang intinya menempatkan induk-induk organisasi olahraga (PB/PP) memiliki wewenang penuh dan secara langsung dalam menseleksi calon atlet dan calon pelatih, menjalankan pelatihan performa tinggi, lalu pembinaan kehidupan sosial para atlet, hingga pembiayaan.

Sementara, berdasarkan Perpres itu, peran KONI hanya membantu Kementerian (Kemenpora) untuk melakukan pengawasan dan pendampingan dalam pelaksanaan pengembangan bakat calon atlet berprestasi yang dilakukan oleh PB/PP.

"Menurut saya, jika saat ini pembinaan olahraga prestasi sudah bisa ditangani langsung oleh induk cabang olahraga, berikut pendanaannya, maka peran dan fungsi kelembagaan KONI Pusat dalam UU SKN itu bisa ditinjau ulang. Apakah UU SKN tersebut masih relevan dengan situasi dan kondisi sekarang? Bisa saja direvisi dan semua itu tergantung pemangku kebijakan olahraga kita. Apalagi sejak diterbitkan, UU itu sudah berusia 14 tahun dan bisa disesuaikan dengan tuntutan terkini. Yang jelas, saya melihat di lapangan terjadi hambatan, yakni tugas utama untuk pembinaan prestasi ada di cabang olahraga," lanjut Ferdianysah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Badminton
Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

Liga Indonesia
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

Badminton
Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

Badminton
Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol vs PSM…

Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol vs PSM…

Liga Indonesia
Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final setelah 16 Tahun

Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final setelah 16 Tahun

Badminton
Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

Timnas Indonesia
Hasil Uber Cup 2024: Ribka/Lanny Kalah 2 Gim Langsung, Indonesia 2-2 Korsel

Hasil Uber Cup 2024: Ribka/Lanny Kalah 2 Gim Langsung, Indonesia 2-2 Korsel

Badminton
Jadwal Championship Series, Agenda Persiapan Panjang Persib

Jadwal Championship Series, Agenda Persiapan Panjang Persib

Liga Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Berjaya via Tiga Gim, Indonesia 2-1 Korsel

Hasil Piala Uber 2024: Ester Berjaya via Tiga Gim, Indonesia 2-1 Korsel

Badminton
Reus Pergi dari Dortmund, Bukti Pengabdian 12 Tahun Hadirkan Cinta Besar

Reus Pergi dari Dortmund, Bukti Pengabdian 12 Tahun Hadirkan Cinta Besar

Liga Lain
Thiago Silva Tinggalkan Chelsea, Pulang Kampung ke Fluminense

Thiago Silva Tinggalkan Chelsea, Pulang Kampung ke Fluminense

Internasional
Girona Bidik Kemenangan Kandang Pertama Atas Barcelona

Girona Bidik Kemenangan Kandang Pertama Atas Barcelona

Liga Spanyol
Apriyani/Siti Kalah Dua Gim Langsung, Indonesia 1-1 Korsel

Apriyani/Siti Kalah Dua Gim Langsung, Indonesia 1-1 Korsel

Badminton
Kata Klopp soal Mo Salah Usai Ribut-ribut di Pinggir Lapangan

Kata Klopp soal Mo Salah Usai Ribut-ribut di Pinggir Lapangan

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com