"Harapannya dari kegiatan ini paling tidak ada dua medali emas dari enam yang dipertandingkan," kata Utut.
Berkah
Sementara itu, Ketua Panitia turnamen, Dwi Hatmisari, bahwa penunjukan ini adalah berkah.
"Kita melihat tiga tahun ini, ada New Delhi India (2016), Iran (2017), dan Mongolia (2018)," katanya.
"Saat ini ada peningkatan hingga 11 negara peserta," kata Dwi Hatmisari.
Lantas pada turnamen kali ini, hadir Venkataraman Karthik, pecatur asal India.
"Dia bergelar Grand Master," kata Dwi.
Per Juli 2019, Karthik memiliki rating 2.480.
"Dia baru saja menjuarai Myanmar Open," ucap Dwi.
India menurunkan 9 pecatur baik putra dan putri.
Indonesia, kata Dwi paling banyak menurunkan pecaturnya.
"Tuan rumah menurunkan 37 pecatur," katanya.
Andalan Indonesia adalah IM Novendra Priasmoro dalam nomor standar.
Bocah ajaib
Pesaing Indonesia adalah Vietnam.