Barty dan Vondrousova ke Final di Tengah Isu Ketimpangan Gender

PARIS, Kompas.com - Petenis Australia  Ashleigh Barty dan Marketa Vondrousova dari Republik Ceko akan bertemu di final tunggal puteri French Open 2019, di tengah isu ketidakadilan gender yang terjadi saat semi final.

Barty, 23, lolos untuk pertamkali ke final turnamen grand slam  dengan mengalahkan petenis sensasional AS, Amanda Anisimova 6-7 (4/7), 6-3, 6-3 di babak semi final.
Sementara Marketa Vondrousova sebelumnya sudah memastikan liolos ke final dengan memadamkan harapan Inggris, Johanna Konta 7-5, 7-6m(7/2).

Vondrousova mencatat prestasi sebagai petenis remaja -usia 19- pertama yang lolos ke final turnamen grand slam setelah Caroline Wozniacki melakukannya di US Open 2009 dan pertama di Roland Garros dalam 12 tahun.

Final Sabtu (08/06/2019) besok juga menjadi  final dengan peserta termuda di Grand Slam sejak final French Oepn 2008 yang mempertemukan Ann Ivanovic, 20 dan Dinara Safina, 22.

Barty menjadi petenis Australia yang lolos ke final French Open setelah Samantha Stosur pada 2010. "Semi final yang luar biasa, baik dan buruk," kata Barty.  "Berat sekali, apalagi bermain pada kondisi dingin dan berangin."

Semi final French Open ditandai dengan isu ketimpangan gender yang dilakukan  panitia yang memutuskan semi final tunggal puteri tak dilakukan di lapangan utama Philippe Chatrier. Lapangan ini dijadwalkan akan digunakan  untuk semi final tunggal putera antara Rafael Nadal vs Roger Federer serta Novak Djokovic menghadapi Dominic Thiem.

Asosisasi tenis puteri dunia (WTA) menyebut keputusan tersebut tidak adil dan tidak pantas.  Sementara mantan petenis peringkat satu dunia asal Perancis, Amelie Mauresmo menyebut keputusan tersebut sebagai hal memalukan.