Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target PON, Uang Pembinaan Atlet DKI Tak Bertambah

Kompas.com - 31/05/2019, 01:28 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Uang pembinaan atlet DKI untuk mengejar target merebut kembali gelar juara umum pada PON 2020 di Papua telah dibagikan.

Pekan ini, uang pembinaan atlet PON DKI untuk tahun 2019 dibagikan secara serentak setelah dana pembinaan hibah tahun 2019 dari Pemprov DKI untuk gelombang pertama sebesar Rp 101 milyar telah cair.  Dana tersebut langsung disalurkan kepada para atlet, pelatih dan pembina olahraga DKI.

Pada tahap pertama ini atlet Pelatda I DKI yang akan membela nama baik daerah pada PON 2020 di Papua menerima Rp 23.5 juta untuk 5 bulan. Artinya per bulan atlet  menerima uang pembinaan sebesar Rp 4.75 juta. Jumlah ini sebenarnya tidak mengalami perubahan berarti sejak masa Gubernur DKI Fauzi Bowo dan diulangi di masa Gubernur Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Siaful Hidayat hingga Gubernur saat ini, Anies Baswedan.

Sebelumnya beredar rumor yang menyebut  untuk mencegah para atlet DKI eksodus ke  luar daerah, Pemprov akan menaikkan uang pembinaan sehingga para atlet mau bertahan di DKI. Jumlahnya pun bervariasi antara Rp 10 hingga Rp 25 juta.  Batas perpindahan atlet antardaerah menjelang PON telah berakhir pertengahan 2018 lalu.

Menghadapi PON Papua, KONI Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan 957 atlet lapis I, 227 atlet lapis II, 154 pelatih lapis I, 32 pelatih lapis II, 117 asisten pelatih lapis I, dan 24 asisten pelatih lapis II dengan total 1.511 personel.

DKI bertekad mengembalikan tradisi menjadi juara umum PON seperti terakhir kali dilakukan pada PON XVIII/2012 di Pekanbaru, Riau. Pada PON XIX/2016 di Bandung, posisi DKI merosot ke peringkat tiga di bawah Jawa Barat dan Jawa Timur.

Untuk mengembalikan pamor olahraga DKI, KONI DKI meluncurkan semboyan "Ayo Bung trebut kembali," untuk mengembalikan status juara umum PON ke Jakarta. Untuk memenuhi target itu, pihak KONI DKI mengajukan anggaran sebesar Rp 700 milyar. Bahkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik dalam pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI DKI Jakarta di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Sabtu (04/05/2019) menyebut jumlah tersebut tdiak cukup dan seharusnya diajukan sebesar Rp 1 milyar.

Pasca PON 2016 di Jawa Barat, para atlet dan pembina :olahraga DKI sempat ,melakukan protes berkaitan dengan terkatung-katungnya uang bonus yang dijanjikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com