Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawancara Eksklusif, Menpora Ungkap Target di SEA Games dan Olimpiade

Kompas.com - 21/05/2019, 21:27 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengungkapkan target untuk SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020. 

Imam Nahrawi menjelaskan bahwa SEA Games 2019 yang akan digelar di Filipina jadi ajang untuk menempa atlet-atlet muda. Karena itu, pemerintah, lanjut Iman Nahrawi, tidak menargetkan emas pada ajang ini. 

Sementara untuk target di Olimpiade 2020 di Tokyo, Imam Nahrawi berharap Indonesia setidaknya bisa meraih 2 medali emas, melebihi pencapaian di Olimpiade 2016. 

Saat itu, Indonesia berhasil meraih satu emas dan dua perak di Olimpiade 2016. 

Iman Nahrawi mengungkapkan target tersebut dalam wawancara eksklusif dengan Kompas TV dan Kompas.com di sela-sela acara Ngabuburit (Ngumpul, Buka Bareng dan Cerita) Media Gathering bareng wartawan yang diselenggarakan Humas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Ballroom Hotel Royal, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (21/5/2019). 

Dalam kesempatan itu, Imam Nahrawi berbicara soal pencapaian sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, yang berhasil lolos ke Olimpiade 2020. Zohri meraih tiket ke Olimpiade, setelah mengikuti lomba lari 100 meter putra Seiko Golden Grand Prix 2019 di Osaka, Jepang, Minggu (19/5/2019).

Baca juga: Hadapi Lawan Tangguh di Kualifikasi Olimpiade, Zohri Lebih Termotivasi

Zohri dipastikan lolos Olimpiade berkat finis di urutan ketiga dengan catatan waktu 10,03 detik. Ia sudah melampaui limit atau batas minimal waktu kualifikasi Olimpide, yakni 10,05 detik.

Berikut petikan lengkap wawancara Kompas TV dan Kompas.com dengan Imam Nahrawi: 

1. Bagaimana soal persiapan SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020?

Yang pasti masyarakat harus memahami bahwa target pemerintah tidak lagi berbicara soal perolehan medali di SEA Games.

Kita udah pernah menjadi tuan rumah Asian Games dengan prestasi yang sangat gemilang dan kita juga pernah meraih medali emas di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro. Artinya mimpi kita sudah pada level Asia dan dunia.

Sehingga SEA Games 2019 di Filipina, betul-betul menjadi tempat yang paling menyenangkan bagi atlet junior. Kita minta untuk setiap cabang olahraga menyiapkan setidaknya 60 persen kuota untuk atlet junior.

Kalau sudah bicara junior, yang kita harapkan mereka punya jam terbang dan pengalaman lebih. Sekaligus kita memastikan di kawan Asia bagaimana grafik dari peningkatan prestasi masing-masing negara.

Indonesias Muhammad Zohri competes in a semi-final heat of the mens 100m athletics event during the 2018 Asian Games in Jakarta on August 26, 2018. (Photo by Jewel SAMAD / AFP)AFP/JEWEL SAMAD Indonesias Muhammad Zohri competes in a semi-final heat of the mens 100m athletics event during the 2018 Asian Games in Jakarta on August 26, 2018. (Photo by Jewel SAMAD / AFP)

2. Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohi, berhasil tampil di Olimpiade Tokyo 2020, setelah mengikuti lomba lari 100 meter putra Seiko Golden Grand Prix 2019 di Osaka, Jepang. Apakah harapan 60 persen tersebut sudah terbuktikan oleh pemerintah sendiri?

Saya kira 60 persen tersebut bukan semata-mata kuota. Namun sesungguhnya, kami memberikan dukungan dan semangat untuk atlet junior untuk bermimpi menyampai prestasi para seniornya atau bahkan melampaui.

Alhamdullilah para atlet kita sudah bisa membuktikan itu. Contohnya, Zohri. Dia yang kita kategorikan sebagai atlet junior ternyata melampaui ekspetasi.

Kita tidak boleh kaku bahwa multievent hanya memberangkatkan atlet itu-itu saja. Tidak boleh seperti itu. Namun, kita harus memberikan kepercayaan yang luas untuk atlet-atlet junior dengan segala cita-cita dan mimpinya.

Alhamdullilah Zohri. Belum lagi di senam ada Rifda (Irfanaluthfi) dan lain-lain.

Baca juga: Menpora Optimistis PBSI Maksimal Jelang Piala Sudirman 2019

3. Salah satu kunci keberhasilan Zohri adalah sport science. Apa pendapat Anda soal sport science?

Itu hal yang mutlak. Kami sudah memberlakukan itu dengan segala keterbatasan yang dimiliki sejak 2014, awal saya dilantik jadi menteri itu. Isu pertama kali adalah terapkan sport science. Hilangkan like and dislike ketikan mempromosikan atau mendegradasi atlet.

Kedua dengan sport science, kita bisa memastikan keabsahaan pasti soal prestasi mereka. Dengan sport science, kita bisa tahu bagaimana kebugarannya, kemampuan ototnya, tulangnya, sampai soal psikologi dan kebutuhan asupan.

Nah sport science adalah hal yang penting untuk diterapkan. Namun sekali lagi jangan pemerintah berpikir sendiri. Ayo para pengurus cabang olahraga dan ketua-ketua harus berpikir keras untuk itu dengan melibatkan pihak-pihak swasta, sponsor, dan perusahaan untuk membantu.

Ketika berbicara sport science, bukan semata-mata soal ilmu pengetahuan teknologi. Namun satu-kesatuan sistem yang harus diterapkan dari hulu sampai hilir mulai dari tidurnya, psikologi, gizi, dan lain-lain.

Saya sangat sependapat sekali dan senang dengan pencapaian Zohri. Dalam waktu sebulan bisa mencapai 0,10 detik. Saya kira ini luar biasa.

Saya yakin Zohri bisa membawa pulang emas dari Olimpiade.

4. Bagaimana perkembangan soal Chief de Mission (Ketua Kontingen) SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020? Apakah sudah ada nama-namanya?

Saya sudah melapor kepada Presiden dan Wakil Presiden tentang nama-nama itu. Arahan beliau didiskusikan lebih lanjut dengan Menko PMK. Sampai sekarang saya belum bertemu dengan beliau.

Namun, Ibu Menko dalam satu kesempatan sudah sangat merespons. Namun, nama-nama yang muncul untuk Olimpiade sudah bisa kita sebut.

Salah satunya adalah Ketua Umun PB PABBSI Rosan P Roeslani. Bahkan, ketua-ketua cabang olahraga lagi bisa jadi nominator.

Demikian pula untuk SEA Games. Kita berharap lebih cepat disiapkan. Saya berharap dalam minggu ini sudah bisa kita umumkan.

Saya harus berembuk dengan setiap stake holder. Jadi tidak bisa saya putuskan sendiri. Saya harus lapor Presiden dan Wakil Presiden serta Kemenko PMK. Ketua KOI dan KONI.

Bicara soal CdM bukan semata-mata nama yang ditunjuk. Namun, betul-betul jadi ayah, menjadi pemimpin kontingen, jadi penanggungjawab delegasi ketika berada di medan pertempuran.

5. Beberapa waktu lalu, tim panahan mengeluhkan tidak bisa menggelar pelatnas di area Gelora Bung Karno. Apakah Anda sudah mendengar hal ini?

Saya baru mendengar masalah ini. Setahu saya, di GBK banyak veneu yang bisa dijadikan tempat pelatnas. Salah satunya panahan. Mestinya mereka latihan di sana.

Kalau ada soal administratif, izin, dan sebagainya, hal yang sangat mudah untuk dikomunikasikan. Karena itu, segara saya minta Perpani bicara dengan Deputi 4 untuk memastikan apakah ada prasyarat yang belum bisa diberikan kepada pengelola GBK.

GBK sangat terbuka. Tidak hanya GBK. Lewat keputusan Menteri Keuangan, setiap pelatnas yang berlatih dan memakai fasilitas di GBK itu free. Tidak dipungut biaya sama sekali. Itu sudah dibuktikan di Asian Games kemarin. Ini hanya soal administrasi dan komunikasi.

Kami pasti membantu dan tidak mempersulit hal sepele seperti ini.

6. Soal target yang dicanangkan untuk SEA Games dan Olimpiade seperti apa?

Untuk SEA Games, kita tentu ingin memperbaiki peringkat dibandingkan dua even sebelumnya. Namun, kita sadar SEA Games Filipina adalah momentum pertama untuk uji coba atlet junior.

Kita berikan kepercayaan untuk atlet junior sekitar 60 persen untuk memperbaiki peringkat. Katakanlah nanti naik dari target, tentu itu pencapaian luar biasa.

Karena di SEA Games Filipina, ada 3 cabang olahraga di mana Indonesia tidak punya federasinya. Indonesia tidak punya atletnya. Artinya, tiga medali emas sudah diraih tuan rumah.

Beberapa nomor-nomor pertandingan yang kita miliki tidak dipertandingkan. Contoh, bridge, pencak silat hanya 6 nomor dari 16 nomor.

Artinya SEA Games bukan target pemerintah. Target pemerintah adalah Olimpiade 2020 di Tokyo. Kita harapkan setidaknya kita membawa dua medali emas seperti yang kita raih pada 2016.

Sebelumnya kita 10 tahun tidak meraih medali emas. Berarti 2 kali Olimpiade. Saya berharap kita setidaknya bisa membawa 2 medali emas di Olimpiade Tokyo.

7. Bagaimana dengan target cabang sepak bola pada SEA Games nanti?

Menpora Imam Nahrawi (kanan) mengalungkan bunga kepada pelatih kepala Timnas U 22 Indra Sjafri (kiri) setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (27/2/2019) malam. Timnas U 22 berhasil keluar sebagai juara pada pertandingan sepakbola Piala AFF U 22 dengan mengalahkan Thailand dengan skor 2-1.ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL Menpora Imam Nahrawi (kanan) mengalungkan bunga kepada pelatih kepala Timnas U 22 Indra Sjafri (kiri) setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (27/2/2019) malam. Timnas U 22 berhasil keluar sebagai juara pada pertandingan sepakbola Piala AFF U 22 dengan mengalahkan Thailand dengan skor 2-1.

Seperti target PSSI. Ada 3 target PSSI yaitu timnas U-22, timnas U-19, dan SEA Games. Saya berharap target itu bisa dipenuhi.

Masih ada kesempatan menyiapkan timnas sebaik mungkin. Saya percaya coach Indra Sjafri bersama tim akan memperbaiki atau setidaknya menutup SEA Games dengan perolehan medali, seperti target PSSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com