Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tyson Menyesal Atas Kebrutalan di Atas Ring

Kompas.com - 30/04/2019, 00:54 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

LONDON, Kompas.com - Petinju kelas berat legendaris, Mike Tyson mengaku menyesal dengan masa lalunya sebagai pribadi yang brutal baik di atas mau pun di luar ring.

Tyson dianggap sebagai salah satu petinju paling brutal dalam sejarah tinju dunia. Ia menjadi juara dunia kelas berat antara 1986-1996 dengan rekor bertarung 50 kali menang (44 KO) dan 6 kali kalah.

Tumbuh sebagai anak jalanan liar di Catskill, New York, Tyson  menumpahkan semua keganasannya di atas ring.  Ia menjadi juara dunia pada usia 20 tahun pada 1986, memukul KO hampir semua lawannya sebelum dijatuhkan James "Buster" Douglas pada 1990.

Setelah kekalahannya, Tyson mencoba bangkit kembali namun tersandung pada tindak kriminal dengan memperkosa seorang kontesatan ratu kecantikan. Ia dijatuhi hukuman penjara tiga tahun dan kemudian  terus menghadapi masalah saat mencoba kembali ke atas ring.

Tyson sempat tertangkap berkelahi, menggigit telinga Evander Holyfield dalam pertarungan 1997 serta terlibat pertikaian dengan juara dunia asal Inggris, Lennox Lewis.

Dalam wawancara pada acara televisi "Good Morning Britain," Tyson yang telah berusia 52 tahun mengaku menyesali semua yang dilakukannya pada masa muda. "Sejak usia 12 tahun, saya hanya tahu  bagaimana menyakiti orang lain, mengalahkan mereka, mempermalukan sekaligus membuat mereka patah semangat," kata Tyson.

"Namun sejujurnya saya pada masa itu adalah seorang remaja yang  selalu takut dan merasa tidak pasti.  Saya tidak mengetahui apakah yang saya lakukan itu baik atau tidak. Saya hanya merasa nyaman dan semua orang memuji apa yang saya perbuat."

"Karena itulah saya kemudian menjelma sebagai seorang yang kejam yang tidak bisa bertanggungjawab," kata Tyson. "Saya meyakiti banyak orang lain dalam hidup saya, terutama sebagai seorang petinju."

Tyson mengawali karirnya sebagai petinju  dengan memukul TKO Hector Mercedes pada ronde 1 pada 6 Maret 1985. Ia mengakhiri karirnya setelah kalah TKO ronde 6  saat menghadapi Kevin McBride pada 11 Juni 2005. Sepanjang karirnya ia pernah menghabisi nama-nama besar seperti James Tillis, Donovan Ruddock, Frank Bruno, Larry Holmes dam Michael Spinks.

"Saya menjatuhkan banyak petinju hanya untuk lebih ditakuti. Kalau saja saya boleh meminta, saya tidak ingin melakukan semua hal tersebut. Saya tidak ingin  mengatakan hal-hal buruk yang saya ucapkan kepada orang lain pada masa lalu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia
Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Timnas Indonesia
Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Liga Inggris
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Motogp
Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com