Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudy Hartono Soal Isu Video Asusila Pebulu tangkis Nasional

Kompas.com - 26/04/2019, 16:34 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Legenda bulu tangkis Rudy Hartono beranggapan sebesar apa pun isu yang menerpa seorang atlet nasional akan dapat dimaafkan apabila yang bersangkutan berprestasi tinggi.

Hal ini diungkap Rudy hartono menanggapi isu tentang viralnya video asusila yang melibatkan seorang pemain bulu tangkis nasional. Meski mengaku baru mengetahui adanya isu ini, Rudy menyayangkan kalau memang itu gterbukti benar.

"Kalau memang benar, tentunya yang bersangkutan harus meminta maaf.  Percayalah, masyarakat kita ini meski permisif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan moral, tetapi juga pemaaf. Sebagai pemain tentunya kita harus membalas kebaikan masyarakat itu dengan prestasi maksimal," lkata Rudy.

Rudy Hartono juga pernah dilanda gosip tidak mengenakan ketika masih berkarir sebagai pemain. Pada 1971, ia terlibat pembuatan film layar lebar berjudul,"Matinya Seorang Bidadari," dengan dibintangi aktris cantik Poppy Dharsono.  Setelah pembuatan film terseut, Rudy oleh beberapa media massa kuning disebut mengabaikan latihan dan lebih banyak mengisi acara di luar olahraga.

"Saya membantah semua tuduhan tersebut, karena memang tidak pernah ada. Tapi untuk lebih meyakinkan ya saya membuktikannya dnegan prestasi di lapangan," kata Rudy Hartono.

Terbukti hingga kini Rudy Hartono masih memegang rekor spektakuler sebagai pemain yang paling banyak menjuarai turnamen bulu tangkis tertua,"All England." Di ajang yang dulu dimainkan di stadion Wembley, London ini Rudy pernah 8 kali juara yaitu 1968-1974 dan 1976.  Ia juga pernah menjadi juara dunia saat dilangsungkan di Jakarta pada 1980 dan membawa Indonesia menjuarai Piala Thomas antara 1970-1979. "Kalau saja saat itu bulu tangkis sudah dipertandingkan di Olimpiade, mungkin saja saya bisa juara. Mungkin lho ya?" kata Rudy.

Bulu tangkis mulai dipertandingkan pada Olimpiade Barcelona 1992 dengan saat itu Indonesia mendulang dua medali emas melalui Susy Susanti di tunggal puteri dan Alan Budi Kusuma di tunggal putra.  Rudy sendiri sudah pensiun usai Piala Thomas 1982 pada usia 33 tahun.

Menurut Rudy  keinginan juara dan  merasakan hasil kerja keras menjadi satu pendorong semangatnya berlaga. "Saya selalu menghargai lawan yang juga sudah berlatih dan bertanding dengan keras. Jadi kalau menang, saya tidak ingin senang secara berlebihan. Apalagi sampai membuka baju di lapangan. Pantang buat saya," katanya.

Menurutnya  ekspresi yang berlebihan atas kemenangan -terutama pada pemain Asia- menunjukkan ada masalah psikologis terpendam pada pemain tersebut. "Jangan-jangan dia tertekan di bagian lain dalam kehidupan sosialnya," katanya.

Karena itu ia berharap para pemain sekarang lebih fokus kepada pencapaian prestasi. "Kita bangga dengan kemenangan boleh, tetapi dalam diri kita harus selalu ada keinginan untuk mencapai prestasi lebih dan ini harus ditanamkan dan diperjuangkan. Dengan begini kita otomatis tidak pernah berpikir untuk hal-hal yang tidak-tidak. Bagaimana pun sebagai pemian nasional, kita sudah otomatis menjadi panutan, setidaknya buat junior kita," lanjut Rudy.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata David Beckham Usai Klopp Pergi dari Liverpool: Luar Biasa...

Kata David Beckham Usai Klopp Pergi dari Liverpool: Luar Biasa...

Liga Inggris
Daftar 34 Pemain Timnas Putri Indonesia untuk Lawan Singapura

Daftar 34 Pemain Timnas Putri Indonesia untuk Lawan Singapura

Timnas Indonesia
Piala AFF 2024, Pelatih Vietnam Sebut Indonesia Kuat, Yakin Menang dan Juara

Piala AFF 2024, Pelatih Vietnam Sebut Indonesia Kuat, Yakin Menang dan Juara

Timnas Indonesia
Respons Media Vietnam Usai Segrup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

Respons Media Vietnam Usai Segrup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Hasil Drawing ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia Segrup dengan Vietnam

Hasil Drawing ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia Segrup dengan Vietnam

Timnas Indonesia
Calvin Verdonk dan Jens Raven Diperkirakan Bisa Bermain di Kualifikasi Piala Dunia

Calvin Verdonk dan Jens Raven Diperkirakan Bisa Bermain di Kualifikasi Piala Dunia

Timnas Indonesia
Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Liga Inggris
Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Liga Inggris
Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Liga Indonesia
Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Liga Italia
Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Timnas Indonesia
Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Liga Inggris
Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Liga Italia
Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com