Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Daerah Bersaing Sengit di Festival Akuatik Indonesia 2019

Kompas.com - 23/04/2019, 20:11 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Empat daerah diperkirakan akan bersaing ketat untuk menjadi yang terbaik pada Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2019 yang akan digelar di stadion akuatik Gelora Bung Karno, Senayan pada 25-28 April 2019.

"Kalau dilihat dari materi atlet kemungkinan persaingan ketat akan terjadi  antara atlet DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Riau," kata wakil ketua umum PB PRSI Harlin E. Rahardjo di SOMA Coffee, stadion akuatik GBK Senayan, Selasa (23/04/2019).

Tim DKI akan diperkuat beberapa atlet nasional seperti Gde Siman Sudartawa, Gagarin Nathaniel Yus,  AA Kania Ratih, Jawa Barat mengandalkan Triady Fauzi, Fadlan Prawira,  sementara Jawa Timur diperkuat atlet veteran  Glenn Victor, Ressa Kania Dewi dan Riau mengandalkan dua rising star Vanessa Evato dan Azzahra Permatahani.

"Siman memang baru pulih dari cedera bahu yang dialaminya saat ASEAN University Games Desember lalu. Namun ia  mengaku sudah pulih dan hanya akan mengikuti dua nomor yaitu 50 meter gaya punggung dan 50 meter gaya bebas," kata Harlin lagi.

Menurut Harlin, ajang FAI 20919 ini akan menjadi ajang seleksi  PON Papua 2020, SEA Games Filipina 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020. "Kami sudah mendapatkan pengakuan dan persetujuan federasi renang dunia (FINA) yang menyatakan ajang ini menjadi ajang seleksi kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Artinya jika ada atlet yang waktunya menembus limit A OLimpiade, maka otomatis waktunya akan diakui untuk lolos ke Tokyo," kata Harlin.

Menurutnya ada beberapa atlet yang berpeluang menembus limit A Olimpiade yaitu Gde SIman Sudartawa, Triady Fauzi serta atlet muda Azzahra Permatahani. "Kami harap mereka bisa mencapai Personal Best Time mereka di ajang ini untuk mampu menembus limit A Olimpiade," kata Harlin lagi.

Sementara  untuk kualifikasi seleksi tim SEA Games di Filipina, Desember 2019, pihak PB PRSI masih menunggu kuota atlet yang akan dikirimkan. "Kami mengajukan 26 atlet putra dan putri  untuk renang dengan anggaran sekitar 50 milyar. Namun karena hanya diberikan  sejumlah 9 milyar, kami memperkirakan hanya 10 atlet yang dikirim dengan perhitungan mampu memenuhi target meraih 6 medali emas," kata Harlin lagi.

Ketua Panitia FAI, Teguh Anantawikrama menyebut lomba kali ini akan dilakukan dengan sistem penyisihan pada pagi hari dan final pada petang hari. "Kami membatasi lomba mulai kelompok umur III hingga senior dengan delapan atlet terbaik lolos ke final pada sore hari," kata Teguh.

Ia mengakui situasi tahun politik membuat PB PRSI kesulitan untuk mendapatkan sponsor, namun  karena  terbentur dengan turnamen di tingkat regional Asia Tenggara seperti SEA Age Group, kemudian  Universiade dan persiapan menuju SEA Games, maka PRSI memutuskan tetap menyelenggarakan kejurnas renang pada April.

"Selain nomor renang, kami juga menyelenggarakan renang master (27-28 April), polo air (26-30 Juni), loncat indah (28-30 Juni) dan renang indah (26-27 Juni),"lanjut Tatong, panggilan Teguh.

Selain kejuaraan, PRSI juga menyelenggarakan  FINA Clinic for swimming coaches 2019  pada 29 April-3 Mei 2019 dengan menghadirkan pelatih renang Amerika,  Bill Sakovich. Serta FINA Clinic for Diving Coachers (25-29 April 2019) dipandu Matthew Helm dari Australia yang pernah meraih medali emas kejuaraan dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com