Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Judo Israel Bertahan Hadapi Diskriminasi

Kompas.com - 12/04/2019, 20:58 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis


TEL AVIV, Kompas.com - Para anggota tim judo Israel ke Olimpiade menunjukkan dedikasi mewakili negara mereka di tengah  semangat anti semit dari sebagian besar pesaing mereka.

Para atlet judo, Ori Sasson, Sagi Muki dan Peter Palchick mengungkap hal ini saat melakukan tur ke Amerika Serikat, awal April ini.  Mereka  membagi kisah mereka  di beberapa perguruan tinggi di AS seperti Rutgers University, University of Delaware dan University of Pennsylvania.

"Kami ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa kami tidak bisa disingkirkan,"kata Sasson . "Seperti ksatria yang berperang, kami  hanya memikirkan pertarungan dan menang dengan melakukan yang terbaik. Kami mampu menguasai emosi dan fokus pada kemenangan.  Inilah yang paling penting," tambah Palchick.

Muki dan Palchick meraih medali emas pada Grand Slam Abu Dhabi pada Oktober 2018 lalu. Kemenangan mereka ini menjadi sejarah karena memungkinkan lagu kebangsaan Israel,"Hatikvah," diperdengarkan untuk pertamakali dalam sebuah kejuaraan internasional.  Keberhasilan ini diapresiasi PM Israel, Benyamin Netanyahu yang memuji kemenangan Muki.

"Setiapkali naik podium, melihat bendera dinaikkan dan lagu kebangsaan kami dimainkan, selalu ada rasa bangga. Namun di Abu Dhabi, peristiwa ini sangat istimewa. Ini momen paling istimewa dalam karir saya. Ini peristiwa poilitik yang besar. Selama beberapa tahun,  kami tidak boleh bermain dengan menggunakan nama negara dan bahkan mencantumkan nama kami sendiri di punggung baju kami."

Muki menyebut saat ia memenangi medali perunggu di kompetisi Abu Dhabi pada 2015, saat penyerhan penghargaan setiap pemenang menghormati bendera negara masing-masing, kecuali dia. Begitu pun saat ia tampil lagi pada 2015 dan 2017 ia juga tidak membawa bendera, bahkan inisial negara ISR pun tak boleh digunakan.

Saat lima atlet Israel juara pada turnamen di Abu Dhabi pada 20917, panitia menolak memainkan lagu kebangsaan Israel,"Hatikvah." Mereka dipaksa mengenalkan seragam bertuliskan Federasi Judo Internasional (IJF) dan menerima medali di bawah bendera IJF.

Saat atlet Israel Tal Flicker meraih medali emas di Abu Dhabi pada 2017, ia menyanyikan sendiri lagu "Haktivah" sementara  lagu  dan bendera IJF sedang dimainkan. "Bukan hal mudah  buat saya untuk bertarung tanpa bendera," kata Muki. "Pada 2018, saat saya diberitahu  saya akan bertarung dengan bendera negara, terus terang itu memotivasi saya."

Pada Olimpiade Rio De Janeiro 2016 lalu, seorang atlet judo Mesir, Islam El Shehaby  menolak  bersalaman dengan atlet Israel Ori Sasson di kelas berat.  Komite Olimpik Internasional (IOC) kemudian menjatuhkan hukuman diskualifikasi kepada El Shehaby. Sasson  kemudian meraih medali perunggu d an berharap  El Shehaby akan bersikap lebih baik lagi pada masa depan.

"Bersalaman adalah cara menunjukkan penghormatan kita kepada lawan.  Saat pejudo Mesir menolak melakukan itu, saya merasa ia telah melukai nilai-nilai Olimpik," kata Sasson. "Tadinya saya harap karena ini terjadi Olimpiade yang disaksikan jutaan orang, dia akan bersikap lain.  Saya hanya berusaha fokus pada pertandingan. Sesudah kejadian, saya menerima banyak pesan -termasuk dari Mesir-  yang tak setuju dengan sikap El Shehaby."

Para atlet Israel ini berharap pada masa depan apa yang diperlihatkan panitia pertandingan di Abu Dhabi akan diikuti banyak tempat lain.  Tahun lalu, IJF mencoret  Uni Emirat Arab dan Tunisia untuk menjadi tuan rumah  turnamen internasional karena adanya perlakuan berbeda terhadap atlet Israel. "Perlahan-lahan, saya harap akan lebih baik,"kata Muki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Liga Champions
Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Liga Indonesia
Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Liga Champions
Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Liga Champions
Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com