DUBLIN, Kompas.com - Peterung bebas ternama asal Irlandia, Conor McGregor mengaku rasa takut akan mengalami tindak perundungan (bully) memaksanya mencari cara untuk survive.
McGregor yang kini tengah menjalani hukuman larangan bertarung selama enam bulan mengaku pada masa kecilnya ia mengalami jadi korban pembullyan di jalan-jalan kota Dublin, Irlandia.
"Saya masih muda sekali dan menghadapi situasi saat menghadapi ancaman dari orang lain," katanya. "Saya ingat pernah saat berjalan pulang dari sekolah, saya bertemu beberapa anak yang lebih besar, mereka mulai berkata sesuatu dan saya menghindari mereka dengan berlari."
Takut menghadapi situasi serupa, McGregor kemudian selalu membekali diri dengan membawa dumbbell di tas punggungnya. "Sejak saat itu, saya malah tak pernah membawa buku di tas punggung saya. Saya hanya membawa benda itu."
Sempat masih mengalami situasi serupa, McGregor kemudian memutuskan untuk berlatih bela diri di sasana. "Karena masih mengalami situasi serupa, saya memutuskan untuk berlatih bela diri. Itulah saat saya mulai berlatih bela diri."