Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLB PSSI Bisa Timbulkan Kegaduhan Baru

Kompas.com - 19/02/2019, 20:40 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.com - Persipura Jayapura belum terpikirkan untuk mendukung dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) pascapenetapan Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono menjadi tersangka oleh Satgas Mafia Bola.

Kursi Plt Ketum PSSI menjadi lowong menyusul ditetapkan Joko Driyono sebagai tersangka. Namun manajemen Persipura Jayapura sendiri belum memikirkan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mencari ketum baru.

Sekretaris Umum Persipura, Rocky Bebena, menilai KLB bukan solusi untuk memecahkan persoalan pengaturan skor. Justru, KLB berpotensi memunculkan kegaduhan jelang agenda penting, pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).

Baca juga: Joko Driyono, Valentine, dan Pertanyaan Pamungkas

Rocky menjelaskan mengacu pada statuta PSSI, Rocky menjelaskan, KLB juga harus melalui mekanisme berdasarkan statuta permintaan komite eksekutif dan 2/3 dari voter anggota federasi.

"Jangan salah persepsi dulu, jangan dulu bawa dulu ke KLB karena kasus ini. Apalagi ketua umum itu kemarin mengundurkan diri, berarti harus diganti dengan pelaksana tugas (Plt). Jadi kalau bermasalah lagi, maka exco tertua bisa menjadi pengganti untuk melaksanakan tugas itu," ujar Rocky.

"Kami bukan tidak mau melaksanakan KLB pascakasus itu, tapi agenda penting sekarang sudah dekat pilpres dan pileg. Semua harus menghargai agenda negara ini dan jangan meremehkan agenda ini," papar dia.

Menurut Rocky, KLB lebih baik digelar setelah agenda Pilpres dan Pileg. “Karena kalau sekarang digelar, KLB itu bisa menjadi sebagai alat provokasi sekaligus bisa mengganggu sistem. Biarkan kepengurusan periode ini berakhir, karena hanya tersisa setahun lagi untuk memilih ketua umum baru," jelas Rocky. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com