Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Borobudur Marathon Butuh Dukungan yang Lebih Besar

Kompas.com - 13/02/2019, 12:38 WIB
Adrian Fajriansyah,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang lari Borobudur Marathon mendulang kesuksesan besar sepanjang tahun 2018.

Kegiatan yang mulai dirintis sejak 2012 itu mendapatkan sejumlah penghargaan bergensi di dunia lari nasional.

Borobudur Marathon dinilai punya potensi menjadi lebih besar, termasuk nanti pada edisi 2019. Hal itu bisa terwujud jika segenap pihak, terutama pemerintah daerah dan pusat bisa ambil bagian untuk mendukung ajang itu.

Tak hanya untuk olahraga semata, sejatinya ajang itu sudah menjelma sebagai alat promosi wisata dan budaya Magelang maupun Jawa Tengah yang efektif.

Majalah lari berbasis daring Run Hood menobatkan Borobudur Marathon sebagai half marathon dan marathon terbaik di Indonesia pada 2018.

Mereka pun menobatkan medali Borobudur Marathon sebagai medali terbaik pada tahun lalu.

Selain itu, komunitas lari nasional Indo Runner menobatkan Borobudur Marathon sebagai ajang lari marathon terfavorit pada 2018.

Kostum Unik dalam event Borobudur Marathon 2018Ariska Anggraini Kostum Unik dalam event Borobudur Marathon 2018

Di luar ajang lari, Kementerian Pariwisata pun menempatkan Borobudur Marathon sebagai 10 ajang wisata bergengsi nasional untuk 2019. Dengan sejumlah penghargaan itu, artinya Borobudur Marathon sudah dikenal luas secara nasional.

Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno seusia Malam Apresiasi Borobudur Marathon di Jakarta, Selasa (12/2/2019), mengatakan, ajang yang diikuti 10.000 peserta, termasuk 205 pelari dari 30 negara itu memang sudah menjadi bagian penting dalam pengembangan sektor pariwisata Magelang maupun Jawa Tengah.

Setidaknya, ajang itu turut membuat penginapan di Magelang penuh. Peserta pun membelanjakan uangnya di Magelang.

Bahkan, Bank Jateng mencatat terjadi peningkatan perputaran uang akibat ajang itu, yakni dari sekitar Rp 14-15 miliar pada 2017 menjadi sekitar Rp 20-21 miliar pada 2018.

"Ini ajang yang positif dan patut untuk terus ditingkatkan mutunya," ujar Supriyatno.

Supriyatno menuturkan, pada 2019, pihaknya memprediksi Borobudur Marathon bisa kembali berdampak positif terhadap perputaran uang di Magelang. Mereka memprediksi uang yang berputar itu bisa mencapai Rp 30 miliar.

Baca juga: Hasil Borobudur Marathon 2018, 2 Pelari Kenya Finis Pertama

Hanya, pihaknya berharap, potensi itu juga perlu ditangkap oleh pemerintah daerah dan pusat. Paling tidak, pemerintah perlu memastikan volume penginapan atau akomodasi di Magelang bisa lebih meningkat.

Selain agar perputaran uang lebih besar, tentu agar ajang itu bisa diikuti lebih banyak peserta. Dengan demikian, upaya menjadikan Borobudur Marathon sebagai ajang lari internasional bisa lebih realistis.

"Sekarang, dengan jumlah 10.000 peserta saja, banyak yang tidak tertampung. Akhirnya, mereka justru pergi menginap ke tempat lain, seperti Yogyakarta. Itu kan sangat disayangkan," katanya.

Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An mengutarakan, pihaknya juga optimistis Borobudur Marathon bisa menjadi ajang marathon dunia.

Sebab, ajang itu punya daya tarik besar yang bisa dijual dan unik dibanding tempat-tempat lain, yakni alam perdesaan di Magelang dan juga candi terbesar di dunia, Candi Borobudur.

Namun, Liem melanjutkan, pihaknya dan sponsor tidak mungkin berdiri sendiri. Mereka patut didukung semua pihak, terutama pemerintah daerah dan pusat.

Apalagi, ajang itu menggunakan jalanan yang dikelola pemerintah. Saat ini, ajang itu memang butuh jalur atau jalan yang bisa menampung lebih dari 10.000 pelari.

Para pelari ber-swafoto pakai medali Bank Jateng Borobudur Marathon 2018 di depan candi Borobudur Magelang, Minggu (18/11/2018).KOMPAS.com/IKA FITRIANA Para pelari ber-swafoto pakai medali Bank Jateng Borobudur Marathon 2018 di depan candi Borobudur Magelang, Minggu (18/11/2018).

Mereka pun butuh pengawalan lebih ketat sepanjang ajang berlangsung. Di sisi lain, mereka memerlukan komitmen masyarakat untuk membuat ajang benar-benar steril saat berlangsung.

Intinya, ajang itu butuh didukung akomodasi yang besar agar bisa menampung semua pesertanya.

"Itu semua tidak mungkin kami upayakan sendiri. Kami butuh sekali dukungan pemerintah daerah dan pusat. Apalagi ajang ini bukan lagi ajang komersial semata tetapi sudah menjadi bagian promosi wisata dan budaya Magelang maupun Jawa Tengah. Bahkan, bisa menjadi alat promosi wisata Indonesia," tuturnya.

Borobudur Marathon 2019 akan digelar pada 17 November mendatang. Adapun launching pendafataran ajang tersebut akan dilakukan pada 14 Februari ini.

"Kami optimistis ajang ini bisa menjadi salah satu seri lari marathon dunia di kemudian hari. Namun, sejak sekarang, semua pihak harus saling dukung," Wakil Pimpinan Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo.

"Tak hanya penyelenggara dan sponsor, melainkan butuh sekali dukungan pemerintah daerah, pusat, dan tentunya masyarakat pula."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Yordania Vs Indonesia, Skuad Garuda Muda Analisis Laga Lawan

Jelang Yordania Vs Indonesia, Skuad Garuda Muda Analisis Laga Lawan

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Persebaya 3-1, Alasan Bojan Hodak Bahagia

Hasil Persib Vs Persebaya 3-1, Alasan Bojan Hodak Bahagia

Liga Indonesia
Demam Megawati, Fan Habiskan Rp 13 Juta demi Nonton Red Sparks

Demam Megawati, Fan Habiskan Rp 13 Juta demi Nonton Red Sparks

Sports
Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Liga Indonesia
Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Liga Indonesia
Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Liga Indonesia
AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

Liga Italia
Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Liga Indonesia
Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Liga Spanyol
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Sports
Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com