"Saya enggak cuma latihan fisik tapi juga fisioterapi. Yang paling penting adalah nutrisinya. Ini tidak pernah saya lakukan sebelumnya," katanya menambahkan.
Ada pengalaman Alya sejak ditangani tim pelatih tersebut sejak empat bulan silam.
"Makanan yang akan saya makan harus dipotret lalu dikirim ke expert-nya ((pelatih khusus yang membidangi nutrisi dari Pocari Sweat Sport Science-red)," ujarnya.
Nantinya, makanan itu dihitung apakah nutrisinya sudah cukup apa belum untuk dikonsumsi Alya Rohali.
"Ini benar-benar pengalaman berbeda," tutupnya.
Sementara itu, pelatih kepala Pocari Sweat Sport Science Agung Mulyawan mengatakan keberadaan pelatih bagi orang yang menekuni maraton baik sebagai olahraga prestasi maupun sekadar olahraga rekreasi adalah hal yang penting.
Menurut Agung, keberadaan pelatih bisa membuat pelaku olahraga maraton bisa mendapatkan evaluasi kemajuan yang telah dicapai.
"Kita enggak bisa menilai diri sendiri. Kita butuh mata orang lain untuk bisa mengetahui program lari yang sudah dilaksanakan tepat atau tidak," pungkas pelatih pelatnas PB PASI ini.
Jadi, berlari maraton butuh pelatih? Ya iyalah!
(Baca: Ingin Serius di Maraton, Silakan Ikuti Porsi Latihan Ini!)