HangTuah Dukung Penundaan Laga IBL demi Keselamatan Pemain

SURABAYA, KOMPAS.com - Manajer klub bola basket HangTuah, Ferri Jufry, mendukung penundaan dua laga terakhir pada hari pertama seri ke-6 IBL Pertamax 2018-2019, di GOR Pacific, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (1/2/2019) malam.

Keputusan pihak IBL menunda laga muncul jelang laga ketiga hari pertama yang mempertemukan Pelita Jaya Basketball dengan Prawira Bandung.

Pelita Jaya dan Prawira Bandung menolak bertanding karena kondisi lapangan licin akibat naiknya kelembaban setelah hujan sore tadi.

Baca Juga: Lapangan GOR Pacific Dinilai Licin, 2 Pertandingan IBL Ditunda

"Kami sebenarnya sudah memperkirakan bahwa laga (seri ke-6) bakal ada yang ditunda. Enggak mungkin juga kalau dipaksakan bermain. Enggak worth it-lah," kata Ferri Jufry pada sesi konferensi pers.

"Kondisi lapangan di GOR Pacific ini sebenarnya sudah saya bahas pada seri di Bandung beberapa waktu lalu. Karakter lapangan di Surabaya dan Malang memang mirip-mirip. Lapangan kecil, jadi kelembabannya tinggi," tutur Ferri.

Menurut Ferri, keputusan menunda laga adalah pilihan terbaik dalam situasi seperti ini. Ia juga menyebut hal tersebut sebagai pembelajaran yang penting untuk pihak IBL.

"Kami kan tentu berharap pihak liga profesional harus lebih teliti lagi. Kami dari HangTuah tidak ada permasalahan kalau mau diundur. Toh ini demi kebaikan kita semua," ucap Ferri.

Dengan keputusan ini, HangTuah juga terpaksa menunda laga mereka melawan Bogor Siliwangi yang seharusnya jadi partai terakhir hari ini.

Hujan deras memang mengguyur kawasan GOR Pacific dan sekitarnya sejak pukul 14.25 WIB.

Persoalan yang terjadi setelah turunnya hujan yakni kebocoran atap pada laga pertama antara Bima Perkasa Jogja dan Satya Wacana Salatiga.

Insiden bocornya atap GOR Pacific sempat menunda laga tersebut selama sekitar 30 menit karena panitia harus mengepel lapangan hingga kering.

Pada laga yang sama, sempat pula terjadi insiden matinya sebagian lampu. Namun, hal itu akhirnya bisa teratasi.