Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liliyana Diminta Mulai Memikirkan Pasangan Hidup

Kompas.com - 27/01/2019, 23:04 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Ayah ibu pemain bulu tangkis Liliyana Natsir berencana untuk pindah ke Jakarta untuk menemani puteri bungsu mereka yang baru memutuskan pensiun sebagai pemain bulu tangkis.

Liliyana Natsir, 33,  secara resmi telah mengumumkan keputusannya untuk pensiun sebagai pemain di hadapan pengurus PP PBSI, PB Djarum dan ribuan penonton yang memenuhi Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (27/01/2019) sebelum berlangsungnya final Daihatsu Indonesia Masters 2019.   Sebelumnya ia telah berkali-kali mengatakan ingin melupakan sementara dunia bulu tangkis dan mencoba dunia baru yaitu berbisnis.

"Butet kan ingin memcoba dunia baru yaitu bisnis yang selama ini memang kami geluti," kata sang ibu, Olly Maramis di istora, Minggu (27/01/2019). "Jadi kami berencana untuk memercayakan bisnis di Manado kepada orang lain dan pindah ke Jakarta untuk menemani puteri kami ini."

Baca juga: JEO-Perhentian Akhir Liliyana Natsir, Terima Kasih Butet...

Selama ini kedua orang tua Liliyana natsir, Benno Natsir dan Olly Maramis memang tinggal di Manado, Sulawesi Utara. Sementara puteri bungus mereka telah pindah ke Jakarta sejak bergabung dengan PB Tangkas pada saat baru berusia 12 tahun. Terus berlanjut saat Butet terpilih masuk Pelatnas Cipayung pada 2002.

Menurut Olly Maramis, mereka akan mendampingi puteri mereka untuk menjalani hal yang sama sekali baru di luar dunia bulu tangkis. "Saya dan papanya Butet akan  memantau bisnis dia dan juga membantunya menata hidup di luar asrama. Termasuk juga meminta dia mulai memikirkan kehidupan dan mencari pasangan berumah tangga."

Liliyana Natsir dan keluarga besarTjahjo Sasongko/Kompas.com Liliyana Natsir dan keluarga besar

Menurut Olly pula, sebenarnya dia sudah pernah menyinggung hal ini kepada Liliyana saat masih bermain dan berkesempatan pulang ke Manado. Namun ia selalu mendapat jawaban bahwa puterinya ingin berkonsentrasi penuh kepada prestasi bulu tangkis dan tak mau terganggu dengan hubungan pribadi dan emosional dengan orang lain.

"Apalagi dasar anak saya ini keras, dia selalu bilang, sulit cari yang bisa mengerti saya,"  lanjutnya. "Bagi saya tdiak perlu dia hafrus atket, hafrus Manado atau yang lain. Yang penting dapat saling mengisi dengan sifat anak saya yang keras ini."

Olly Maramis mengaku sifat anaknya memang sangat keras dan perfeksionis. "Dia tidak pernah mau kalah dan maunya semuanya berjalan sempurna sesuai dengan idealnya dia. Persis seperti bapaknya," ungkapnya lagi.

Namun ayah Liliyana, Benno Natsir justru menyebut sifat keras dari puteri mereka justru menurun dari ibunya. Benno menyebut bahwa sejak kecil, Liliyana tidak pernah mau mengalah terutama dalam hal olahraga. "Kalau main tenis meja dengan kakaknya, dia hanya mau berhenti kalau sudah menang. Selama masih kalah,  dia akan mengajak main terus. Kakaknya yang sudah lelah, pastinya akhirnya akan kalah juga," kata Benno.

Namun benno mengakui ibunyalah yang mengenalkan bulu tangkis kepada Liliyana kecil. "Di depan  rumah kami ada lapangan bulu tangkis. Di sanalah dia mulai mengenal dasar bermain bulu tangkis. Seringkali ia tetap berlatih meski kami atau temannya berlatih yang lain sudah lelah. Kalau sudah begini, dia biasanya memanggil pembantu rumah tangga kami dan memintanya secara bergantian melemparkan kok untuk dipukul. Sampai dia sendiri merasa cukup."

Baik benno Natsir dan Olly isterinya sama-sama bersyukur puterinya telah sampai pada keputusan untuk berhenti sebagai pemain. "Memang sudah waktunya. Usianya kan sudah cukup bagi dia untuk memikirkan kehidupan di luar yang selama ini dia ketahui. Kami hanya mendampingi saja."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com