JAKARTA, Kompas.com - Tunggal putera Jepang, Kento Momota merasa sedikit tertekan ketika ternyata penonton Istora GBK Senayan lebih mendukung lawannya di final Daihatsu Indonesia Masters 2018, Anders Antonsen asal Denmark.
Pada pertandingan final tersebut Antonsen mengalahkan Momota dalam rubber game 21-16, 14-21, 21-16. Antonsen memang mendapat dukungan lebih banyak ketimbang lawannya
yang merupakan unggulan pertama turnamen ini.
Setiap poin yang diraih Antonsen mendapat sambutan meriah dari penonton. Sementara perjuangan keras Momota untuk membalik keadaan seperti tak mendapat apresiasi dari penonton Istora.
"Saya merasakan sekali tak adanya dukungan tersebut. Saya seperti bermain menghadapi pemain Indoensia," kata Momota dalam konferensi pers usai pertandingan. Ia mengakui hal ini sangat terasa pada gim ketiga. "Saat itu saya sudah kehabisan tenaga karena gim kedua yang melelahkan."
Antonsen sendiri mengaku dukungan penonton Istora menjadi salah satu pendorongnya untuk menjadi juara untuk pertamkalinya di Istora GBK Senayan. "Saya senang sekali bisa juara di sini. Dukungan penonton ini sangat saya rasakan seperti ketika mereka mendukung (Jonatan) Christie saat menghadapi saya di semifinal," kata Antosnen.
Namun Antonsen mengaku tidak mau bergantung kepada dukungan penonton tersebut. "Saya tidak mau terlalu berharap pada dukungan tersebut. Yang penting saya fokus saja pada permainan saya."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.