Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suporter PSS Sleman Meninggal Dunia karena Jadi Korban Pelemparan Batu

Kompas.com - 21/01/2019, 14:13 WIB
Wijaya Kusuma,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang suporter PSS Sleman, Muhammad Asadulloh Alkhoiri (20), warga Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa tengah, meninggal dunia. Dia menjadi korban pelemparan batu saat perjalanan pulang ke rumah.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (19/01/2019) pukul 19.30 WIB di Jalan Solo Km 12,5, Kalasan, Sleman.

Korban awalnya menyaksikan celebration game antara PSS Sleman melawan Persis Solo di Maguwoharjo, Sleman.

Baca juga: Ada Pelatih dan Pemain Baru, Hanis Saghara Enjoy Jalani Sesi Latihan Bali United

"Korban bersama adiknya nonton pertandingan sepak bola. Kami tahu korban itu fans Sleman (PSS Sleman) setelah ditemukan syal di dalam bagasi motornya," ujar Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah, saat dihubungi, Senin (21/01/2019).

Usai menyaksikan pertandingan, korban yang memboncengkan adiknya hendak pulang ke rumahnya di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Korban pulang melewati jalan Solo bersama-sama dengan rombongan suporter Persis Solo, karena satu arah ke Klaten.

Sesampainya di Jalan Solo Km 12,5 Kalasan, Sleman, saat korban hendak mendahului kendaraan lainya, tiba-tiba dari arah berlawanan ada yang melempar batu dan mengenai korban. Akibat lemparan tersebut, korban bersama adiknya jatuh dari sepeda motor.

"Yang melakukan pelemparan batu itu dari arah berlawanan. Korban sempat ditolong juga oleh rombongan (Rombongan suporter Persis Solo)," ucapnya.

Rizky menuturkan, rombongan sudah diminta untuk melepas atribut saat perjalanan pulang. Korban juga tidak mengenakan atribut suporter.

"Jadi tidak mengenakan atribut, kami imbau seperti itu, biar tidak memancing. Korban juga tidak mengenakan atribut," bebernya.

"Teman-teman suporter, kami kawal sampai melewati perbatasan, tapi mungkin rombongan terlalu panjang," imbuhnya.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Namun naas, nyawa korban tidak tertolong.

"Kami tidak bisa menduga-duga (siapa pelakunya dan motifnya ), kami pastikan dulu. Kami terus dalami, akan mintai keterangan semua yang melihat dan mengetahui kejadiannya secara langsung," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com