KOMPAS.com - Pelatih kepala ganda putra nasional Indonesia, Herry Iman Pierngadi, memberi kesempatan anak asuhnya untuk bersaing meraih tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.
Saat ini, ganda putra yang tergolong sudah mapan di pelatnas Cipayung, Jakarta, adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Meski demikian, Herry Iman tidak menutup peluang bagi pasangan lainnya untuk bersaing memperebutkan tiket Olimpiade 2020.
"Untuk Olimpiade belum ada rapat dengan binpres (pembinaan prestasi). Tetapi, idealnya kami buka kesempatan bersaing. Jangan terlalu difokuskan ke pasangan A atau pasangan B," kata Herry Iman Pierngadi kepada BolaSport.com.
"Kami open saja agar mereka bersaing secara sehat demi bisa lebih optimal. Sesama mereka di ganda putra masih bersaing. Tidak bisa ditentukan oleh pelatih, kalau begitu tidak sehat," ucap Herry.
Herry mengatakan persaingan yang sehat akan membuat seluruh pebulu tangkis memiliki kesempatan membuktikan diri layak mewakili Indonesia di Olimpiade 2020.
Baca juga: Hendra/Ahsan Legawa Gugur Di Fase Grup BWF World Tour Finals 2018
Persaingan ini juga bisa membuat para pebulu tangkis senior lebih kompetitif.
"Kalau sudah ditentukan, menurut saya tidak bagus. Dalam perjalanan menuju Olimpiade, persiapannya tidak bagus karena sudah muncul rasa aman," ujar Herry.
"Kalau masih bersaing, mereka sudah akan saling menjaga, penampilan, kondisi fisik. Kalau tidak menjaga akan tergeser oleh yang lain," ucap Herry.
Selain membuka persaingan, Herry juga akan mengatur strategi memasangkan pemain junior dengan senior untuk menemukan pasangan ganda putra terbaik.
Baca juga: Ganda Putra Kembar Tampil di Djarum Sirnas Bali
"Pasangan yang sudah mapan, kami pertahankan. Untuk pemain di bawah mereka, masih belum stabil sehingga ada kemungkinan bisa dikombinasikan antara pemain junior dan senior," tutur pelatih berusia 56 tahun itu.
"Dari segi prestasi sudah terlihat, tetapi karena tahun ini persiapan untuk Olimpiade. Idealnya mempertahankan pasangan yang sudah ada. Waktunya terlalu mepet untuk melakukan bongkar pasang karena perhitungan Olimpiade dilakukan sudah sejak Mei," ucap Herry. (Delia Mustikasari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.