Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greysia/Apriani Harus Berani Berubah!

Kompas.com - 17/12/2018, 08:35 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

GUANGZHOU, Kompas.com - Greysia Polii/Apriyani Rahayu belum berhasil meraih hasil maksimal di turnamen World Tour Finals 2018. Pasangan rangking empat dunia ini tak berhasil lolos ke semifinal dan terhenti di penyisihan grup A setelah mengalami tiga kekalahan dari Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang), Chen Qingchen/Jia Yifan (Tiongkok) dan Du Yue/Li Yinhui (Tiongkok).

Hasil ini tentunya tak diharapkan oleh mereka, termasuk sang pelatih, Eng Hian. Dalam sesi wawancara di Tianhe Gymnasium, Eng menuturkan hasil pengamatannya akan performa anak-anak didiknya tersebut.

Menurut Eng, ia melihat ada pressure dari mereka dari start turnamen, ini pengalaman pertama buat Apri. Ia belum pernah menjalani turnamen dengan sistem round robin yang isinya pemain top semua, yang biasanya baru mereka hadapi di perempat final." Kali ini di pertandingan pertama sudah harus berhadapan dengan pemain top. Buat Apri, ada tekanan, kalau kalah bagaimana ini," katanya.

Hal ini sangat mempengaruhi performa Apri dan ke partnernya juga. Kemampuan Apri tidak bisa keluar semua. Inilah hal utama yang akan tim pelatih evaluasi.

Eng melihat pada masa persiapan ke turnamen ini, ada perubahan pola permainan, setelah pulang dari Hong Kong Open 2018, kami mengadakan review dan analisa video pertandingan. Ada beberapa poin yang harus ditambah, ada yang harus diperbaiki lagi. Ternyata ini berpengaruh pada penampilan mereka di turnamen ini. Mereka masih belum nyaman dengan perubahan ini. "Kalau tidak mencoba, hasilnya selama ini tidak maksimal. Mau coba, tapi kok masih tidak nyaman? Mereka struggle sendiri, ini sudah kami diskusikan," ujarnya.

Menurut Eng, trend bagus ini harus dilanjutkan. "Tergantung seberapa berani mereka terus mencoba, mempraktekkan, karena dengan pola lama, hasilnya seperti itu. PR Greysia/Apri ya itu, harus berani mencoba, kalau membuat evaluasi, itu tugas saya. Greysia/Apriyani juga harus bisa mengakali berbagai kondisi shuttlecock yang dipakai di pertandingan."

Pola baru ini dapat diterapkan di latihan. "Sudah berlangsung sangat bagus, pelatih-pelatih lain, pelatih ganda campuran dan lainnya pun melihat, lebih enak, lebih bagus," kata Eng. Sayangnya di turnamen, ada pressure, ada rasa tidak mau kalah, beban mental dan lain sebagainya.  "Jadi saya memahami penampilan mereka. Efeknya sampai tidak tahu apa yang harus diperbuat di lapangan, tapi saya tahu mereka tidak mau kalah, mereka masih struggle untuk menghadapi."

Pola ini masih akan tetap dipakai, harus coba terapkan di pertandingan, karena kalau di latihan saja tidak akan merasakan. Akan kami evaluasi lagi, bukan berarti dengan pola ini mereka seratus persen akan mulus. Tapi kalau tidak berani aplikasikan, bagaimana saya mau evaluasi? Dengan pola lama kan tidak berhasil, maka kita harus cari metode-metode baru.

Tentang proses promosi dan degradasi, Eng Hian menyebut masih melihat perubahan yang akan terjadi di sektor ganda putri. Untuk perubahan pasangan dan lain-lain, hingga saat ini masih berjalan sedang digodok lagi. "Untuk kuota dari binpres (bidang pembinaan dan prestasi) adalah enam pasang, sesuai dengan apa yang diharapkan, tapi saya sedang mencoba, kalau bisa lebih dari ini kenapa tidak?"

"Sejauh ini memang pemain-pemain yang ada sekarang ini yang terbaik di pelatnas utama. Yang pasti ada dua pasangan junior yang naik ke atas (level utama). Untuk lebih lengkapnya nanti akan diumumkan oleh binpres."

Nitya Krishinda Maheswari mengalmai cedera kaki dan digotong keluar lapangan.PBSI Nitya Krishinda Maheswari mengalmai cedera kaki dan digotong keluar lapangan.

Tentang kondisi mantan pasangan Greysia Polii, Nitya Krishinda Maheswari, mednurut Eng Hian sduah ada kemajuan namun semuanya bergantung kepada si pemain. "Dengan kondisi Nitya yang sekarang ini, setidaknya enam bulan lagi baru bisa ketahuan, dia masih bisa main lagi atau tidak. Dia perlu recovery secara fisik maupun mental. Setelah pembicaraan terakhir dengan tim dokter, progress operasi lututnya yang dulu, sudah pulih, sudah siap seratus persen untuk main lagi, tapi Nitya masih ragu-ragu, itu membutuhkan waktu yang lama." katanya.

Lalu dia terkena cedera achilles dan harus operasi. Setelah operasi, progressnya pun sudah sesuai dengan yang diharapkan. Sekarang semua tergantung dari Nitya nya, apakah ada keraguan lagi? Ini bukan kondisi yang mudah untuk Nitya, seseorang yang sudah membantu membangkitkan lagi ganda putri. Ibaratnya waktu pemulihan cedera lututnya, dari jongkok, sudah berdiri dan mau jalan, dia jatuh lagi dan harus jongkok lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Liga Champions
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
Madrid Vs Bayern, Dua Sisi Manuel Neuer

Madrid Vs Bayern, Dua Sisi Manuel Neuer

Liga Champions
Jadwal Final Liga Champions, Dortmund Vs Real Madrid

Jadwal Final Liga Champions, Dortmund Vs Real Madrid

Liga Champions
Hasil Madrid Vs Bayern 2-1 (agg. 4-3), Los Blancos ke Final Liga Champions!

Hasil Madrid Vs Bayern 2-1 (agg. 4-3), Los Blancos ke Final Liga Champions!

Liga Champions
Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Liga Italia
Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com