Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajaran Berharga Buat Rehan di Kanada

Kompas.com - 26/11/2018, 22:46 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Pebulu tangkis junior PB Djarum, Rehan Naufal Kusharjanto mengaku mendapat pelajaran berharga saat kalah di final BWF World Junior Championships di Kanada, dua pekan lalu.

Di final, Rehan yang berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah di tangan pasangan junior mereka, Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari. Bahkan angkanya pun fantastis, 15-21, 9-21.

Padahal Rehan/Fadia masuk final dengan kondisi unggul segalanya atas lawan mereka. Lebih senior, sementara pada turnamen di Kanda ini mereka diunggulkan di tempat kedua karena tahun lalu mereka juga runner up turnamen ini.

"Tetapi semua kondisi ini agaknya yang membuat kami agak lalai mempersiapkan diri.  Kami merasa akan mampu mengatasi permainan Leo/Indah," kata Rerhan yang dibenarkan pasangannya, Fadia. "Apalagi kami sudah sering bertemu di Pelatnas," ungkap Farhan di Jakarta, Senin (26/11/2018).

Tetapi situasi berbeda mereka hadapi di final tersebut, Leo/Indah yang barus saja berpasangan sebulan sebelum berangkat ke Kanada, tampil tanpa beban  namun sarat motivasi. Mereka ingin menjadi juara, dengan mengalahkan ganda terbaik, termasuk dari China serta mengalahkan senior mereka, Rehan/GFadia.

"Kami kaget saja di final, karena permainan Leo/Indah seperti tanpa salah. Mereka juga bermain berani mengambil inisiatif menyerang," lanjut Rehan. "Tetapi kalau menurut saya kekalahan kami lebih dikarenakan kami tidak siap maksimal seperti biasanya."

Namun Rehan mengaku tak mau berlarut menyesali kekalahan tersebut. "Kecewa pasti, apalagi ini tahun terakhir kami di tingkat junior. Buat saya pribadi, lebih baik mensyukuri hasil ini. Bagaimana pun mempertahankan itu memang lebih sulit daripada mencoba merebut," katanya. "Saya dan Fadia hanya berprinsip mengambil pelajaran dari kejadian di final tersebut untuk selalu tampil siap dan maksimal dalam setiap pertandingan. Siapa pun lawannya."

Rehan juga mengaku sudah siap menyandang status senior tahun depan. "Mau tidak mau kami harus siap. Bahwa sekarang  kami mungkin berada  di tingkatan dasar dengan lawan yang jauh lebih kuat dan berpengalaman banyak sekali di atas kami," katanya. "Karena itulah kami tidak mau terburu-buru ingin mengejar poin. Kami ingin bertahap dengan mengikuti turnamen Super 100, naik ke Super 300 baru ke yang lainnya."

"Kami berharap akan  dapat mengikuti Indonesia Open 2019 nanti. Itu pun kalau lolos kualifikasi. Akan menjadi pengalaman berharga sekali buat kami."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com