KOMPAS.com - Chinese Taipe terancam kehilangan hak sebagai peserta Olimpiade 2020 di Tokyo jika berganti nama menjadi Taiwan.
Selama ini, Taiwan mengikuti Olimpiade dengan menggunakan nama kontingen Chinese Taipe.
Negara ini berencana mengadakan referendum bersamaan dengan pemilu pada 24 November nanti. Salah satu tuntutan yang diusung dalam referendum ini adalah penggantian nama Chinese Taipe menjadi Taiwan pada Olimpiade dan kompetisi olahraga internasional lainnya.
Namun, keinginan Taiwan itu kemungkinan tidak akan mudah terwujud. Sebab, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan Taiwan bisa kehilangan hak tampil di Olimpiade 2020 jika berganti nama.
Dalam surat yang dikirimkan IOC kepada Komite Olimpiade Chinese Taipe (CTOC) dan pemerintah Taiwan dikatakan bawah perubahan nama berada dalam wilayah hukum.
IOC juga memperingatkan Taiwan terkait konsekuensi yang mungkin ditanggung jika perubahan itu menghadirkan
Baca juga: Taiwan Gelar Voting Hapus Nama China dari Tim Olimpiade 2020
Menurut Piagam Olimpiade, IOC memiliki wewenang untuk menghentikan sebuah komite olimpiade nasional jika aktivitas mereka terhambat aturan dan tindakan pemerintah.
CTOC juga telah mengungkapkan keprihatinan atas ancaman Taiwan kehilangan keanggotaan di Olimpiade jika menekan pergantian nama.
"IOC tidak mengintervensi dengan prosedur lokal dan sepenuhnya menghargai kemerdekaan berekspresi. Akan tetapi, untuk mengindari harapan atau spekulasi tak penting lainnya, IOC berharap untuk memikirkan kembali bahwa masalah ini berada di bawah yuridikasi, sesuai dengan Piagam Olimpiade," tulis IOC dalam surat kepada CTOC dan pemerintah Taiwan, seperti dilansir South China Morning Post, Senin (19/11/2018).
Baca juga: Timnas Putri Indonesia Lolos ke Putaran Pertama Pra-Olimpiade
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.