KOMPAS.com - Minggu pagi, suasana di Jalan Sudirman sampai Jalan MH Thamrin Jakarta terlihat ramai dengan orang bersepeda, jogging atau hanya sekadar jalan-jalan saja.
Memang sejak car free day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor diterapkan di Ibu Kota, masyarakat begitu antusias memanfaatkan jalan yang lowong tanpa kendaraan bermotor untuk berolahraga.
Khusus untuk bersepeda, warga terlihat ada yang datang sendiri dan ada pula yang berkelompok. Bahkan ada yang lengkap memakai perlengkapan balap atau touring bersepeda, mulai dari pakaian, helm, kacamata, hingga sepatu khusus bersepeda.
Bukan hanya di CFD, pemandangan sekolompok orang bersepeda akhir-akhir ini juga sering terlihat di jalan raya ketika hari sabtu dan minggu atau hari libur nasional.
Geliat warga mulai berolahraga sepeda tak lepas dari kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat. Pelaksanaan fun bike dan CFD di beberapa kota besar di Indonesia juga memicu alat transportasi ramah lingkungan ini kian populer dan booming.
Data Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) mencatat permintaan sepeda di dalam negeri per tahun mencapai 5,5 - 6 juta per unit. AIPI memprediksi angka tersebut akan meningkat menjadi 7 juta per unit pada 2018.
Selain bagus untuk industri dalam negeri, kepopuleran alat transportasi ini telah pula memunculkan banyak kejuaraan sepeda beserta komunitasnya. Salah satunya adalah 76 Indonesian Downhill (76 IDH).
Baca juga: Ketika "Extreme Sport" Jadi Profesi, Bukan Lagi Sekadar Hobi
Kejuaraan balap sepeda downhill atau gunung ini masuk kalender induk internasional olahraga balap sepeda atau United Cycling International (UCL) karena sudah memenuhi standar internasional kompetisi downhill UCL.
“Sudah dari tahun 2015, 76 IDH masuk dalam kalender event kejuaraan UCL. Namun, tidak semua kelas yang dipertandingkan masuk kalender, hanya kelas Man Elite dan Women Elite saja,” ucap Manager 76 Rider Rudy Purnomo kepada Kompas.com, Senin (27/8/2018).
Pebalap yang tampil dalam 76 IDH pun bisa mendapatkan poin UCL yang berpengaruh ke peringkat dunia. Semakin banyak poin yang dikumpulkan maka akan makin besar kemungkinan pebalap tersebut mengikuti Kejuaraan balap Downhill tingkat Dunia.
Nah, salah satu pebalap 76 IDH yang pernah mencicipi event tersebut adalah Khoiful Mukhib.
Pada 2017, pemuda asal Jepara, Jawa Tengah ini bisa mengikuti Kejuaraan Dunia Downhill di Australia karena masuk dalam 3 besar pebalap nasional dengan poin UCL terbanyak se-Indonesia.
Mukhib memperoleh poin itu karena sering memenangi seri di 76 IDH kelas Man Elite. Anak pengrajin mabel dan penjual sembako ini bahkan berkali-kali keluar sebagai juara umum pada musim 2012, 2013, 2014 dan 2016.
Selain mengikuti kejuaraan downhill tingkat dunia, Mukhib juga tampil di Asia Contitental Championships 2018 dan mencatatkan waktu terbaik ke-6.
Baca juga: Mukhib Raih Emas Downhill Asian Games karena Matang di Kompetisi
Walaupun demikian, Mukhib yang kini bertengger di peringkat ke-45 dunia ini bertekad akan berlatih lebih giat usai Asian Games 2018. Ini agar ia bisa lebih kompetitif saat mengikuti kejuaraan downhill tingkat dunia.
"Pada Kejuaraan Dunia di Australia 2017, saya berada di posisi ke-63. Tekad saya harus lebih bagus lagi dari itu,” ujar dia, seperti dimuat harian Kompas, Jumat (24/8/2018).
Raihan prestasi yang Mukhib dapat di beberapa kejuaraan internasional membuktikan bahwa kualitas pebalap downhill Indonesia sudah berada di kasta dunia. Jadi, bukan suatu yang mustahil, bila nanti dari Republik ini akan menghasilkan juara dunia balap sepeda downhill.
“Di Asia Tenggara, Indonesia nomor 1. Di Asia, kita sudah membuktikan nomor 1 melalui Mukhib lewat ajang Asian Games. Di level dunia, suatu saat melalui generasi di bawah Muktib pasti bisa berbicara,” pungkas Rudy Purnomo.
Perlu diketahui, selain mempertandingan nomor balap downhill, 76 Indonesian Downhill juga menggelar versi Urban atau ringan yang menyusuri jalur pedesaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.