Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spirit KRAPSI Dalam Penyelenggaraan IOAC 2018

Kompas.com - 16/11/2018, 22:52 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis


JAKARTA, Kompas.com - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI tahun ini untuk kali kedua menggelar kejuaraan bertajuk 2nd IOAC atau 2nd Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC)  yang akan berlangsung di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno Jakarta 1-9 Desember 2018.

IOAC pertama berlangsung di Stadion Akuatik GBK, 5-15 Desember 2017 merupakan test event jelang Asian Games 2018. 2nd IOAC 2018 juga akan melombakan empat cabang olahraga yakni renang 1-5 Desember, polo air 1-6 Desember, renang artistik 7-9 Desember, loncat indah 6-9 Desember, ditambah renang master 9 Desember 2018. 2nd IOAC 2018 ini diikuti para atlet terbaik nasional dan juga atlet asing dari berbagai negara.

Sebelum pelaksanaan IOAC pertama tahun lalu, secara tradisional bulan Desember merupakan builan penyelenggaraan Kejuaraan renang ANtarperkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI). Hingga dimulainya IOAC, KRTAPSI telah diselenggarakan selama 38 tahun.

Pada tahun ke 40 ini, untuk cabang olahraga (cabor) renang, lomba tetap mengikuti ketentuan dan format KRAPSI dengan sesi pagi/siang. Sesuai dengan kepanjangannya, Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia merupakan event akbar penutup tahun yang dilaksanakan dengan format kelompok umur. Di event ini, semua perenang terbaik nasional akan bertarung atas nama klub masing-masing untuk memperebutkan predikat gelar "klub terbaik di Indonesia".

Dalam 2nd IOAC 2018 ini PB PRSI menyempurnakan penyelenggaraan dengan menggunakan format penyisihan sesi pagi dan sesi final sore hari.  Roh dari KRAPSI ke-40 terletak pada pelaksanaan sesi pagi hari selama 5 hari pelaksanaan. Walau ada perenang asing yang hadir, namun perenang asing tidak memperoleh poin atau medali atas penampilan mereka di kejuaraan Kelompok Umur (KU).

Ketua Pengprov PRSI Jawa Tengah, Hartadi Nurtjojo, menjelaskan para perenang asing dan perenang terbaik Indonesia dari seluruh perenang KU yang berlaga hanya akan berlomba untuk membuktikan sebagai 16 besar perenang terbaik pada nomor masing-masing untuk meraih tempat pada babak Grand Final Indonesia Open pada sore harinya nanti.

Pada sesi pagi hari, hanya para perenang lokal yang berlaga untuk meraih medali dan poin untuk klub masing-masing guna berebut predikat Klub Terbaik KRAPSI 2018. Pelaksanaan laga ulang pada posisi 16 besar sore hari (final A dan final B) akan dilaksanakan dengan dasar hasil dari sesi pagi hari tanpa memperhatikan batasan KU alias open. Hasil dari sesi sore ini juga akan terpisah dari hasil KRAPSI (sesi pagi).

“PB PRSI mendesain event IOAC ini untuk menciptakan sebuah kesempatan kepada para perenang potensial seluruh Indonesia untuk berlomba pagi dan sore hari sebagaimana suatu lomba pada multi event besar dan memberikan suatu kesempatan untuk berkompetisi dengan para perenang asing tanpa harus bepergian ke luar negeri serta tanpa menghilangkan "roh" dari KRAPSI itu sendiri,” ucap Hartadi yang juga menjabat sebagai Pelatih Kepala Timnas Renang.

“Jadi dalam hal ini saya pribadi yang juga pernah berlaga pada event KRAPSI (dulu KRAPNAS) tidak pernah merasakan bahwa event IOAC ini ‘membunuh’ KRAPSI. Justru menyempurnakan fungsi dari event KRAPSI itu sendiri dalam suatu wawasan pembinaan prestasi renang untuk atlet-atlet Indonesia,” tambah Hartadi.

Sekjen PB PRSI, Ali Patiwiri menolak adanya perbedaan spirit antara IOAC dan KRAPSI. Ia  menambahkan tidak ada yang dilanggar dalam AD/ART PB PRSI mengenai IOAC dan KRAPSI. Menurut Ali, KRAPSI tetap berlangsung di sesi pagi hari. Sedangkan babak final pada sesi malam hari atau IOAC melombakan  16 perenang dengan catatan waktu terbaik di sesi pagi hari.

“Justru IOAC lahirnya juga dari KRAPSI. Karena sesuai AD/ART, induk organisasi wajib menyelenggarakan kejurnas satu kali dalam setahun untuk setiap cabang olahraga. Jadi IOAC ini menguntungkan cabang lain yang menjadi terangkat. Karena IOAC tidak hanya menggelar lomba renang, tapi juga ada loncat indah, renang artistik dan polo air,” ucap Ali yang menjabat sebagai ketua panpel 2nd IOAC 2018.

Kabid Binpres Pengprov PRSI DKI Jakarta, Albert C. Sutanto juga mengakui sejak dinamakan IOAC banyak peserta asing yang mendaftar, karena IOAC sudah diakui FINA. Jenis lomba seperti ini, yakni penyisihan sesi pagi dan final sesi malam sudah dilakukan di berbagai negara dan juga event-event internasional.

“Jika diakui FINA, maka atlet akan memperoleh poin FINA. Selain itu waktu yang diraih setiap perenang akan resmi untuk bisa masuk kualifikasi kejuaraan dunia renang senior dan junior, Olimpiade dan lainnya,” ucap Albert pemilik perkumpulan renang Millenium Aquatic.

“Contohnya catatan waktu Azzahra di IOAC tahun lalu pada nomor 200 meter gaya ganti, resmi masuk Olimpiade Remaja di Argentina. Ini bagus, jadi  para perenang lokal tidak perlu mengeluarkan biaya besar bertanding ke luar negeri. Karena event IOAC ada perenang asing serta catatan waktunya diakui FINA,” ungkap Albert.

IOAC 2018 ini juga akan melibatklan para atlet renang mantan Pelatnas Asian Games. Seperti diketahui, cabang renang belum  berhasil mengatasi paceklik medali dari kolam renang yang sudah diemban Indonesia sejak Asian Games Beijing 1990, atau 28 tahun lalu,.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Liga Indonesia
AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai 'Nopetegui'

AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai "Nopetegui"

Liga Italia
Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Liga Inggris
Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Internasional
Jadwal Malaysia Masters 2024, 3 Wakil Indonesia Beraksi pada Hari Pertama

Jadwal Malaysia Masters 2024, 3 Wakil Indonesia Beraksi pada Hari Pertama

Badminton
Jay Idzes 'Solid dan Konkret', Venezia Libas Palermo, Jaga Asa ke Serie A

Jay Idzes "Solid dan Konkret", Venezia Libas Palermo, Jaga Asa ke Serie A

Liga Italia
Hasil Bologna Vs Juventus 3-3: Drama 6 Gol, Nyonya Bangkit dalam 8 Menit

Hasil Bologna Vs Juventus 3-3: Drama 6 Gol, Nyonya Bangkit dalam 8 Menit

Liga Italia
Liverpool Resmi Umumkan Arne Slot Pelatih Baru Gantikan Klopp

Liverpool Resmi Umumkan Arne Slot Pelatih Baru Gantikan Klopp

Liga Inggris
David da Silva Hampir Pasti Top Skor Liga 1, Fokusnya di Persib Kini...

David da Silva Hampir Pasti Top Skor Liga 1, Fokusnya di Persib Kini...

Liga Indonesia
Madura United Tak Gentar Hadapi Persib di Final Championship Series

Madura United Tak Gentar Hadapi Persib di Final Championship Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Vs Irak, di Balik Berubahnya Waktu Kickoff Laga

Timnas Indonesia Vs Irak, di Balik Berubahnya Waktu Kickoff Laga

Timnas Indonesia
16 Juara SAC Indonesia 2023 Tambah Pengalaman Usai Ikuti Latihan di China

16 Juara SAC Indonesia 2023 Tambah Pengalaman Usai Ikuti Latihan di China

Sports
Sempat Tak Pede, Marc Klok Ingin Tuntaskan Musim, Juara bersama Persib

Sempat Tak Pede, Marc Klok Ingin Tuntaskan Musim, Juara bersama Persib

Liga Indonesia
Run The City Makassar, Persiapan Menuju Monas Half Marathon Jakarta

Run The City Makassar, Persiapan Menuju Monas Half Marathon Jakarta

Sports
4 Laga Championship Series Gunakan VAR, Siap Liga 1 Musim Depan

4 Laga Championship Series Gunakan VAR, Siap Liga 1 Musim Depan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com