KOMPAS.com - Ada yang menimbulkan rasa kangen di hati kapten Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola U-19 Indonesia.
"Saya sudah setahun lebih enggak pulang kampung (pulkam) nih," kata Nurhidayat Haji Haris menjawab pertanyaan Kompas.com usai kampanye Le Minerale Sports Academy di Jakarta, Selasa (6/11/2018).
Belia kelahiran 5 April 1999 itu, saat ini, tengah menekuni karier profesionalnya di klub Liga 1 Bhayangkara FC. Bermarkas di Jakarta, Bhayangkara FC termasuk salah satu klub yang mendisiplinkan pemainnya soal menu makanan.
Itu juga yang tengah dialami oleh Nurhidayat. "Dokter di klub kan sudah menyarankan untuk makanan yang terbaik (yang harus disantap)," tutur pemilik tinggi badan 1,73 meter ini.
Bhayangkara FC melarang penggawanya menyantap sambal dan makanan yang digoreng. "Saya suka sambal," tutur pemilik nomor punggung 32 di Bhayangkara FC itu terkekeh.
"Tapi, sebagai pemain junior di klub, saya nggak pernah komen masalah makanan. Saya sudah bisa membatasi diri," katanya sembari mengatakan bahwa saat belum menjadi pemain profesional, dirinya memang tak begitu tertib soal asupan makanan.
(Baca: Pesepak Bola Muda Mau Berprestasi, Ikut Tiga Cara Ini)
Coto
Secara spesifik, putra pertama pasangan Abdul Haris dan Musdalifah menyebut coto di tempat makan Coto Nusantara sebagai menu kesukaannya.
Catatan dari laman beritamks.com menunjukkan Coto Nusantara terletak di Kota Makassar. Di kota itu, ada dua Coto Nusantara.
Yang pertama di Jalan Nusantara. Yang kedua, sekaligus cabang, ada di Jalan Merpati, persisnya di Belakang Bank Sulsel.
Tempat makan milik Haji Makmur Daeng Tutu itu biasa buka pukul 06.30 Wita hingga 18.00 Wita. Rata-rata satu porsi coto dibanderol Rp 12.000.
"Karena saya lama enggak pulang kampung, saya juga enggak bisa makan coto. Saya kangen nih," pungkas Nurhidayat sembari tersenyum.
(Baca: Catat Jadwal "Coaching Clinic" oleh Dua Penggawa Timnas U-19)