Berry/Hardi Singkirkan Duo Mads

ODENSE, Kompas.com - Ganda putra Berry Angriawan/Hardianto membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan 6 asal Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding di babak pertama Denmark Open, Rabu (17/10/2018).

Berry/Hardianto bermain tanpa beban dan mampu menang dalam pertandingan rubber game  13-21, 21-19, 21-15.

Dengan hasil ini sduah tiga ganda putera yang lolos ke babak kedua Denmark Open. Sebelumnya pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sudah lebih dulu lolos ke babak kedua dengan mengalahkan wakil Taiwan, Lee Yang/Lee Jhe-Huei, dengan skor 21-18, 19-21, 21-13

Sementara ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon singkirkan wakil Tiongkok, He Jinting/Tan Qiang, dalam dua game langsung, 21-19, 22-20. Kevin/Marcus pun berhak untuk melaju ke babak kedua Denmark Open 2018.

Meskipun di atas kertas pasangan Indonesia lebih diunggulkan, namun pertemuan Kevin/Marcus dengan pasangan muda Tiongkok, khususnya He/Tan, memang seringkali berlangsung ramai. Namun grafik penampilan Kevin/Marcus terus meningkat dalam menghadapi pasangan rangking 15 dunia tersebut.

Di pertemuan pertama di ajang Malaysia Open 2018, Kevin/Marcus dikalahkan He/Tan dengan skor 17-21, 11-21. Pada pertemuan kedua, Kevin/Marcus menang lewat pertarungan rubber game di Japan Open 2018 dengan skor 21-16, 14-21, 21-13.

"Pasangan muda Tiongkok memang banyak yang bagus, mereka tenaganya kuat, defense rapat, tidak mudah untuk menekan mereka. Di pertandingan tadi, kami masih beradaptasi dengan kondisi lapangan dan shuttlecock yang dipakai agak kencang dan melintir," kata Marcus soal lawan.

"Hari ini kami lebih siap, melawan mereka tidak pernah mudah, jadi kami harus lebih siap dari awal permainan dan tidak boleh lengah," ujar Kevin menambahkan.

"Saya banyak melakukan kesalahan tadi, banyak out, karena shuttlecock nya kencang dan saya sempat kesulitan mengontrol shuttlecock," ungkap Kevin kepada Badmintonindonesia.org.

Di ajang Denmark Open tahun lalu, Kevin/Marcus menjadi runner up setelah dikalahkan Zhang Nan/Liu Cheng (Tiongkok) di laga final yang sengit. Tahun ini mereka ingin mewujudkan keinginan mereka untuk menjadi yang terbaik di kejuaraan level super 750 ini. "Pasti kali ini ingin juara, di tiap turnamen kami juga maunya juara. Tapi kami tidak mau berpikir terlalu jauh, step by step saja," tutur Kevin.