Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Solo Pernah Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Difabel Fespic Games

Kompas.com - 08/10/2018, 17:46 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Euforia pembukaan Asian Para Games 2018 masih terbayang hingga sekarang. Momen unik terjadi saat Presiden Joko Widodo memanah bersama dua atlet disabilitas, membidik huruf "D", "I", dan "S" yang awalnya membentuk kata "Disability" sehingga menjadi "Ability".

Pertandingan internasional ini merupakan ajang ketiga setelah pada 2010 dilaksanakan di Guangzhou, China. Namun, sebenarnya ajang olahraga internasional untuk atlet difabel sudah pernah terlaksana di Indonesia.

Pertandingan itu tepatnya pada 31 Agustus-7 September 1986 di Kota Solo, Jawa Tengah.

Ketika itu, ajang ini masih bernama The Far East and South Pacific Games (Fespic Games) yang bertahan hingga 2006. Setelah itu, Asian Paralympic Committee mengakuisisi pengelolaan ajang bergengsi ini dan mengubah namanya menjadi Asian Para Games.

Kenapa Solo?

Gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah pada Fespic Games III pada 1981 dikarenakan bersamaan dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional.

Akibatnya, perlu dana yang besar untuk menyelenggarakan secara bersama perhelatan olahraga tersebut.

Setelah Fespic Games III Hongkong, Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menyelenggarakan ajang bergengsi internasional itu.

Baca juga: Melihat Pembukaan Fespic Games 1986, Cikal Bakal Asian Para Games...

Harian Kompas edisi 10 Januari 1979 menulis, Ketua YPOC, P Manurung menjelaskan bahwa sebenarnya kesempatan Indonesia sebagai penyelenggara acara ini besar. Namun, sekali lagi karena berbenturan dengan anggaran dan bersamaan dengan agenda lain

Persiapan KONI dengan lembaga YPOC (Yayasan Pembina Orang Cacat) mulai berlangsung untuk membahas langkah kedepannya. Mereka mulai membahas lokasi mana yang sesuai dengan penyelenggaraan acara ini.

Akhirnya, Kota Solo terpilih sebagai tempat penyelenggara.

Harian Kompas edisi 18 November 1982 menjelaskan bahwa Solo merupakan kota bersejarah bagi gerakan rehabilitasi dan cacat di Indonesia. Artinya, banyak gerakan-gerakan rehabilitasi untuk kaum difabel di kota ini.

Selain itu, Kota Solo juga dikenal dengan penyelenggaraan PON pertama Indonesia pada 1948 menjadi alasan kuat dalam menyelenggarakan acara ini.

Tempat-tempat olahraga di Solo disulap dan dibenahi sesuai standar internasional. Perbaikan dilakukan di beberapa titik, terutama akses menuju tempat-tempat olahraga. Stadion Sriwedari dipugar dengan pembuatan tribune untuk penonton.

Harian Kompas edisi 9 Februari 1983 menjelaskan, stadion olahraga pertama Indonesia itu akan dilengkapi dengan 400 lampu dan bisa menampung 12.000 orang untuk mendukung perhelatan acara tersebut.

Baca juga: Melihat Pembukaan Fespic Games 1986, Cikal Bakal Asian Para Games...

Gelora Manahan juga dipugar untuk menunjang pertandingan bola basket dan Kolam Tirtomoyo juga direnovasi untuk menyelenggarakan olahraga air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com