JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan katering menjadi salah satu pihak yang sibuk dalam penyelenggaraan Asian Games 2018, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan gizi para atlet. Nutrisi menjadi salah satu faktor nonteknis penentu keberhasilan atlet.
Menyiapkan menu makan untuk sekitar 13.000 atlet yang berlomba di Jakarta dan Palembang, bukanlah perkara mudah. Tantangan tersebut merupakan urusan PT Gobel Dharma Sarana Karya (GDSK), pemegang hak katering utama AG 2018.
"Tantangan pertama dan terpenting adalah tentang keamanan pangan. Indonesia dianggap memiliki standar keamanan pangan yang sedikit rendah," ujar Regi Datau, Direktur Utama PT GDSK, Senin (27/8/2018).
Baca juga: Ini Fakta Pencak Silat di Asian Games 2018, Penyumbang 14 Medali Emas bagi Indonesia
"Untuk itu, wajib ada sistem keamanan pangan terjamin. Sejak persiapan, kami melakukan screening ketat, supplier makanan selalu dievaluasi. Kendaraan pengangkut pun harus standar keamanan pangan,” ujarnya, .
Regi menambahkan, pihaknya menyediakan setidaknya 49.000 porsi makanan setiap hari, mulai sarapan hingga makan malam. Dia ingin para atlet maupun ofisial tak kekurangan nutrisi dan asupan makanan agar berlangsungnya AG berjalan lancar.
“Waktu persiapan terbilang mepet. Kami harus bisa memenuhi layanan atlet saat ke wisma atlet. Di Wisma Atlet Kemayoran saja, kami setiap harinya harus menyiapkan 20.000 porsi dari total 49.000 porsi," ucapnya.
Menu khas pun harus disiapkan Regi. Soalnya, terdapat 45 negara peserta yang memiliki perbedaan budaya makanan.
Baca juga: Kapten Tim Voli Indonesia Puji Semangat Rekan-rekannya
"Contohnya menu India, kami bekerja sama dengan koki India, seperti halnya dari Timur Tengah. Dengan begitu, atlet nyaman dengan selera makannya," ujar Regi.
Demi menyukseskan Asian Games 2018, Regi menuturkan pihaknya sudah merekrut sebanyak 1.000 karyawan baru untuk Jakarta dan Palembang. Jumlah tersebut belum termasuk volunteer yang disiapkan Inasgoc. (Wisnu Nova)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.