Silat atau pencak silat diperkirakan menyebar di Kepulauan Indonesia sejak abad ke-7 Masehi. Namun demikian, asal usulnya masih belum diketahui secara pasti.
Ada yang menyebutkan: Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya dulu telah dikenal memiliki pendekar-pendekar besar dan menguasai olah kanuragan atau ilmu bela diri.
Selain itu bukti adanya seni bela diri dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief yang menggambarkan sikap kuda-kuda silat di Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Di masa berikutnya setelah hadirnya Islam, penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam di Nusantara pada abad ke-14.
Baca juga: Pencak Silat Target 4 Medali Emas pada Asian Games 2018
Ketika itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Ingat saja film Surau dan Silek yang dirilis tahun lalu di Indonesia.
Selain itu, pencak silat merupakan bagian tak terpisahkan dalam upacara adat di beberapa suku. Misalnya, kesenian tari randai yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau.
Kita juga segera dapat melihat pengaruh ilmu bela diri dari China dan India dalam pencak silat. Penyebabnya, sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, China, dan mancanegara lainnya.
Dengan sejarah pencak silat yang panjang dan membanggakan itu, Anda tentu tak ragu lagi membela para pesilat putera yang berlaga dalam ajang Asian Games 2018.
Dukung dan saksikan Wewey WITA, juara dunia 2012 dan 2015 serta SEA Games 2017, dan kawan-kawan pesilat lainnya.
Hadir langsung dan memberi semangat pada mereka, semoga menjadi jalan menyabet medali-medali emas di semua nomor yang dipertandingkan!
Jangan lupa, ajak anak-anak kita menonton ajang perebutan medali emas yang akan digelar di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, mulai 23 Agustus 2018.
Ini cara kita mengenalkan karakter bangsa kita yang pemberani, jujur dan pembela kebenaran. Teriakkan: INDONESIA!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.