Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juara Dunia Angkat Besi Berjuang demi Kesembuhan Sang Buah Hati

Kompas.com - 01/08/2018, 05:40 WIB

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Kisah pilu dialami juara dunia angkat besi 1997 dan peraih medali perunggu Olimpiade Sydney 2000, Winarni (42 tahun). Dia dihadapkan pada kenyataan bahwa sang buah hati, Achmad Fariz Taufik mengalami atresia esofagus. 

Atresia esofagus adalah kondisi tidak berkembangnya usus pada janin. Kondisi itu membuat Fariz tidak bisa menelan makanan dan minuman.

Balita berusia 2,5 tahun itu hanya bisa menjilat makanan, tetapi tidak boleh memasukkan makanan ke mulut. Selain kelainan itu, Fariz juga menderita gangguan jantung dan paru-paru.

”Ibu, aku ingin makan. Makanannya tidak boleh ditelan, ya? Hanya bisa dijilat saja?” kata Fariz berkata lirih, seperti dikutip dari Harian KOMPAS, 29 Juli 2018. 

Hati Winarni bak tersayat mendengar ucapan putra bungsunya. Dia pun berlinang air mata.

Winarni mengatakan, pertama kali menyadari anaknya mengalami kelainan bawaan karena pada hari pertama dilahirkan Fariz memuntahkan susu yang dimasukkan ke mulutnya.

Dari rumah sakit di Pringsewu, Lampung, bocah itu kemudian dirujuk ke Bandar Lampung. Di Bandar Lampung, dokter angkat tangan.

”Dokter bingung bagaimana bisa memberikan jalan makan untuk anak saya. Selain itu, apa pun langkah yang diambil terlalu berisiko,” kata Winarni.

Fariz kemudian dibawa ke RS Harapan Kita, Jakarta, karena ada indikasi kebocoran jantung. Ketika dirontgen di RSCM, barulah diketahui Fariz tidak memiliki jalur makan dari tenggorokan ke perut.

Kelainan itu membuat Fariz harus menjalani operasi untuk pertama kalinya, dalam usia baru 9 hari!

Operasi dilakukan dengan melubangi tenggorokannya sebagai jalan keluar air liur agar cairan yang masuk dari mulut tidak mengarah ke paru-paru.

Pada usia 22 hari, Faris kembali menjalani operasi untuk membuat jalan makan di perut. Melalui jalan makan itu, susu disuntikkan setiap 1,5 jam.

Untuk membiayai operasi tahap 1 dan 2, Winarni mendapat bantuan dari PT Pos Indonesia dan Rosan P Roeslani, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI).

”Ketika dirawat di RSCM, saya harus memompa jantung anak saya 24 jam selama seminggu," kata Winarni mengisahkan. 

"Ketika itu, perawat tidak ada yang mau mengambil risiko karena kalau memompanya terlalu kencang bisa mengakibatkan jantungnya pecah. Kalau terlalu lambat, paru-paru pecah,” ujar karyawati PT Pos Indonesia itu.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com