BUKITTINGGI, KOMPAS.com - Ajang MARS (Milagro Adventure Ride Series) yang diselenggarakan di Bukittinggi, Sumatera Barat, tak hanya menarik minat para pesepeda lokal. Sejumlah pesepeda dari mancanegara pun ambil bagian dalam event tersebut.
Empat pebalap dari luar negeri tampak berbaur dengan hampir 100 pesepeda lokal. Mereka menikmati keindahan alam yang tersaji di Bukittinggi, termasuk kekayaan kuliner daerah tersebut.
Rosli Tejuddin, satu-satunya pesepeda asal Brunei, mengaku rela menghabiskan cukup banyak uang hanya untuk terlibat dalam event ini. Dia mengaku senang bersepeda karena banyak hal yang bisa diperoleh. Selain menjaga kesehatan, dia pun bisa menikmati keindahan alam di Indonesia.
"Di Brunei juga ada komunutas sepeda tetapi tidak sebesar Indonesia. Selain itu, medan di Brunei tidak menantang karena jalannya datar. Di sini jalannya berkelok-kelok dan pemandangannya indah," ujar pria 50 tahun ini, yang sudah bersepeda sejak usia 20-an, setelah melahap rute Bukittinggi - Kelok 44 - Danau Mindanau, Minggu (29/7/2018).
Rosli mengaku baru kali ini ikut touring di Bukittinggi meskipun sudah sering ke Indonesia. Dia pernah melakukan aktivitas serupa di Bromo, Bali, Medan dan Surabaya.
"Rata-rata setiap mengikuti event ini saya menghabiskan tidak lebih dari 1.000 dollar Singapura (sekitar Rp 10,586 juta). Tapi itu sebanding dengan apa yang saya dapatkan," ungkapnya.
Ada pula Roland, yang berasal dari Swiss. Pria 73 tahun ini termasuk yang paling tua di antara para peserta. Meskipun demikian, dia sangat antusias melahap touring dengan jarak lebih dari 100 kilometer tersebut.
"Baru enam tahun terakhir ini saya ikut touring dan sudah beberapa kali ikut di Indonesia seperti Gunung Lawu, Madura, Surabaya dan Madiun. Saya juga pernah ikut di Malaysia," ungkapnya.
Dua pesepeda lainnya adalah Yasiki dan Okada, yang merupakan member Milagro di Jepang. Dua sosok ini lebih agresif selama touring, bahkan Yasiki menjadi pemenang lomba adu kecepatan dari Danau Singkarak - Kelok 44, yang mana jalurnya berkelok dan menanjak sepanjang lebih dari 20 kilometer.
Touring ini berlangsung selama tiga hari. Pada hari pertama, Sabtu (28/7), para peserta menempuh jarak terjauh dengan rute Bukittinggi - Danau Singkarak - Batusangkar - Bukittinggi. Hari kedua, peserta yang didominasi para amatir alias penggemar olahraga bersepeda ini, menempuh jarak lebih dari 100 kilometer dengan rute Bukittinggi - Kelok 44 - Danau Maninjau - Kelok 44 - Bukittinggi.
Sementara itu pada Senin (30/7) yang merupakan hari terakhir, para peserta "hanya" menempuh jarak 50 kilometer dari Bukittinggi - Lembah Hijau - Kelok 9.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.