Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Harryadin Mahardika
Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI

Pengamat ekonomi pop yang sehari-hari mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI. Dia pernah menjadi Direktur Magister Manajemen FEB UI. Dia juga pernah aktif mengelola sebuah tim futsal bernama Moonwalk FC. Kini dia aktif menulis dan meneliti untuk topik-topik ekonomi digital dan industri kreatif.

Belajar dari Catatan Waktu Lalu Muhammad Zohri

Kompas.com - 17/07/2018, 17:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

4. Latihan

Secara teori, manusia dapat berlari dengan kecepatan maksimal 65 km/jam. Hal ini berdasarkan studi dari Peter Weyand (Southern Methodist University) yang menggunakan eksperimen perhitungan beban maksimal dan repetisi yang mampu ditolerir kaki manusia.

Padahal manusia tercepat saat ini, Usain Bolt, baru mampu berlari dengan kecepatan 45 km/jam. Lalu bagaimana manusia dapat meningkatkan kecepatannya 20 km/jam lagi?

Weyand mengatakan bahwa para pelari top dunia saat ini belum berhasil mengeluarkan potensi maksimal mereka.

Dia membuktikan dengan melakukan eksperimen di treadmill, di mana para pelari bisa membuat catatan waktu yang jauh lebih baik dibanding ketika mereka berlari di lintasan biasa.

Baca juga: Lalu Muhammad Zohri Dapat Dispensasi Masuk TNI

Di treadmill, para pelari bisa meningkatkan intensitas dan frekuensi ayunan kakinya karena bantuan lintasan treadmill yang berputar.

Kondisi juga mungkin dipengaruhi psikologi para peserta eksperimen yang tanpa sadar berusaha sekuat tenaga untuk tidak jatuh dari treadmill.

Penelitian Weyand ini menunjukkan bahwa secara teori (di atas treadmill), intensitas dan frekuensi ayunan kaki pelari masih bisa dipercepat lagi (sampai mencapai kecepatan 65 km/jam maksimum).

Tinggal bagaimana cara pelari mendesain latihannya agar dia juga bisa mencapai intensitas dan frekuensi tersebut di lintasan sebenarnya.

Beberapa metode latihan telah dikembangkan untuk mencapai kecepatan optimum yang bisa dicapai oleh manusia.

Keempat faktor di ataslah yang di antaranya berperan dalam meningkatkan catatan waktu para pelari 100 meter. Sekaligus juga menjawab pertanyaan utama di awal tulisan ini: "Benarkah manusia makin cepat?"

Jawabannya, "Ya", dalam konteks penggunaan teknologi sebagai alat bantu serta rancangan metode latihan untuk mengeluarkan potensi optimal manusia.

Ini semua berpatokan pada teori bahwa manusia seharusnya mampu berlari dengan kecepatan 65 km/jam.

Saya yakin, Indonesia melalui PB PASI telah melihat keempat faktor yang diulas di atas sebagai bagian dari strategi peningkatan prestasi di masa depan. Termasuk juga saya meyakini bahwa Gen ACE/ACTN3 dengan varian 577RR yang dominan pasti juga bisa ditemukan di salah satu dari ratusan suku bangsa dan etnik di Indonesia.

Keragaman dan kekayaan variasi genetika inilah yang harus kita maksimalkan dengan melakukan penelitian yang sistematis dan terintegrasi.

Semoga sedikit rangkuman dan ulasan ini bermanfaat. Salam olahraga!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Liga Inggris
Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Bundesliga
Persaingan Kiper Persebaya: Andhika Tahan Penalti, Ujian untuk Ernando Ari

Persaingan Kiper Persebaya: Andhika Tahan Penalti, Ujian untuk Ernando Ari

Liga Indonesia
Barito Putera Vs PSIS: Nikmati Pertandingan Usai Sikat Juara Bertahan

Barito Putera Vs PSIS: Nikmati Pertandingan Usai Sikat Juara Bertahan

Liga Indonesia
Legenda Bayern Yakin Leverkusen Akan Juara Bundesliga 2023-2024

Legenda Bayern Yakin Leverkusen Akan Juara Bundesliga 2023-2024

Bundesliga
Persib Ditahan Bhayangkara, Cemas Ciro Alves dan Beckham Putra Cedera

Persib Ditahan Bhayangkara, Cemas Ciro Alves dan Beckham Putra Cedera

Liga Indonesia
Man City Vs Arsenal: Citizens Kena 'Virus FIFA', 5 Kabar Baik untuk Guardiola

Man City Vs Arsenal: Citizens Kena "Virus FIFA", 5 Kabar Baik untuk Guardiola

Liga Inggris
Nova Arianto Panggil 36 Nama untuk Seleksi Tahap Kedua Timnas U16 Indonesia

Nova Arianto Panggil 36 Nama untuk Seleksi Tahap Kedua Timnas U16 Indonesia

Timnas Indonesia
Saat Debutan Muda Persib 'Jail' dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Saat Debutan Muda Persib "Jail" dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Liga Indonesia
Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Liga Inggris
Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

Badminton
Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

Sports
Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Liga Indonesia
Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com