Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penting, Keamanan Pangan saat Pergelaran Asian Games 2018

Kompas.com - 11/07/2018, 19:54 WIB
Josephus Primus

Penulis


PALEMBANG, KOMPAS.com - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan penyuluhan keamanan pangan di berbagai lokasi kuliner Kota Palembang.

Keterangan tertulis yang diterima Kompas.com hari ini menunjukkan, badan tersebut melakukan penyuluhan kepada 1.166 pelaku usaha. Kebanyakan dari mereka adalah penjual penganan khas Palembang, pempek.

BPOM juga memberikan penyuluhan kepada pelaku jasa boga, restoran saji, hingga pedagang makanan kaki lima.

"Sebagai salah satu tuan rumah Asian Games 2018, Palembang harus aman dan memiliki makanan berkualitas," kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito sembari mengingatkan soal kandungan nutrisi pada makanan.

Dalam kesempatan itu, pemeriksaan keamanan pangan terhadap produk yang dijual menggunakan alat test kit formalin, borax, rhodamin B, dan methanil yellow.

"Kontribusi kami dalam Asian Games 2018 termasuk melakukan pencegahan. Itu sudah kami lakukan edukasi kepada produsen pangan," imbuhnya.

Kemasan

Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito memasang stiker Pangan Aman saat edukasi keamanan pangan menjelang Asian Games 2018 di Palembang pada Rabu (11/7/2018).
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito memasang stiker Pangan Aman saat edukasi keamanan pangan menjelang Asian Games 2018 di Palembang pada Rabu (11/7/2018).

Lebih lanjut Penny mengatakan pihaknya berharap para pelaku usaha kuliner di Palembang lebih mengutamakan daya saing tinggi. "Sediakan penyajian dengan kemasan menarik dan produk bermutu," tuturnya.

"Dengan begitu, makanan asal Palembang bisa diekspor ke seluruh penjuru dunia," katanya.

Terkait dengan makanan produk dari Palembang, kata Penny, pihaknya memberikan bantuan alur produksi. Khususnya, terhadap makanan yang belum punya izin edar MD.

Sejauh ini, kata Penny, pihaknya masih bersikap waspada lantaran masih ditemukan produk makanan rumahan yang pembuatannya menggunakan formalin. Temuan menunjukkan kandungan formalin masih ditemukan pada tahu dan mi.

Hingga kini, BPOM tidak menemukan kandungan formalin pada pempek. "Tapi, potensi penggunaan formalin tetap ada," tuturnya mengingatkan.

Saat ini, lanjut Penny, pihaknya berupaya melakukan penegakan penataan pengelola formalin agar tidak masuk untuk makanan. "Formalin kan bukan untuk makanan," katanya menegaskan.

Terkini, lanjut Penny, akan dilakukan sosialisasi alat pengganti formalin. Pengganti tersebut adalah teknologi pendinginan dan palata.

"Palata sedang dalam proses izin Badan POM untuk kelayakan," ujarnya.

Penny lagi-lagi mengingatkan penjara dua tahun dan denda Rp 4 miliar bagi tindak pidana penyalahgunaan formalin. "Saat ini tempelan stiker pangan aman sudah berfungsi sebagaimana fungsinya, Terutama pada saat Asian Games nanti," pungkasnya.

Tertangkap : Tahu berformalin sangat berefek buruk bagi kesehatan tubuh. Kali ini, Polda Sumsel tangkap pembuatan tahu berformalin atas nama AO. Foto : Dokumen BPOMBerry Subhan Putra/Kompas.com Tertangkap : Tahu berformalin sangat berefek buruk bagi kesehatan tubuh. Kali ini, Polda Sumsel tangkap pembuatan tahu berformalin atas nama AO. Foto : Dokumen BPOM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com