JAKARTA, Kompas.com - Ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying mengaku sempat merasakan kekecewaan yang mendalam saat dikalahkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di final Ompidae Rio de Janeiro 2016 lalu.
Saat itu pada pertandingan final, Goh/Chan dikalahkan dalam dua gim 14-21, 12-21. Sebelumnya dalam pertandingan kualifikasi grup, Goh/Chan juga tak berdaya dan menyerah dua gim 15-21, 11-21.
"Kekalahan di final itu sesuatu yang menyakitkan buat kami saat itu. Apalagi kami memang berkeinginan merebut medali emas Olimpiade pertama buat Malaysia," kata Chan Peng Soon dalam konferensi pers Blibli Indonesia Open 2018, Sabtu (07/07/2018).
Goh/Chan memastikan diri lolos ke final Blibli Indonesia Open dengan menyingkirkan unggulan 4 asal China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong 21-18, 21-16. Menghadapi ganda China yang lebih diunggulkan ini, Goh/Chan bermain tanpa cela dan unggul terus dalam dua gim.
Di babak final mereka akan menghadapi unggulan tiga dari Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Juara bertahan ini maju ke final dengan menyingkirkan rekan senegara, Hafiz Faizal/Gloria Emmanuelle Widjaja.
Ini juga merupakan kesempatan buat Goh/Chan untuk menghapus trauma kekalahan di final Olimpiade Rio de Janeiro. "Tentu situasinya sudah berbeda. Tontowi/Liliyana sudah lebih tua, tetapi kami pun juga dan bahkan kami beberapakali terkena cedera," kata Goh.
Rekor pertemuan kedua ganda ini adalah 9-1 untuk kemenangan Liliyana/Tontowi dengan pertemuan terakhir di final Olimpiade 2016. Satu-satunya kemenangan ganda Malaysia diraih saat bertemu di China Open 2012. saat itu Chan/Goh menang dua gim 21-19, 21-14.
"Apa pun, kami siap menghadapi mereka di lapangan dan terutama adalah menghadapi penonton satu stadion Istora," kata Chan Peng Soon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.