Membangun fondasi skuad timnas basket kursi roda dari nol memang bukan perkara mudah. Perlu usaha keras bagi Donald dkk untuk bisa mencapai performa tim yang diharapkan.
Saat pertandingan uji coba melawan Thailand, tim Indonesia terlihat belum begitu padu. Selain faktor permainan dan strategi tim yang belum mumpuni, komunikasi antarpemain juga masih menjadi persoalan.
Hal itu diakui oleh sejumlah pemain Indonesia saat berbincang-bincang dengan BolaSport.com seusai laga.
Kendati demikian, Donald dkk tak putus asa. Sebaliknya, mereka menganggap hal tersebut sebagai sebuah tantangan.
Baca juga: Pembatasan Kendaraan di Tol untuk Asian Games Berlaku Situasional
"Saya tak pernah menyerah. Buat saya, ini adalah fun challenge, karena dulu saya punya pengalaman bermain di basket normal," ucap Donald.
"Sebagian teman-teman di sini juga belum pernah ada yang bermain olahraga secara tim. Namun, masih ada waktu persiapan sekitar 5 bulan (menjelang APG 2018)," kata Donald melanjutkan.
Pelatih Indonesia, Fajar Brilianto, menyatakan bahwa waktu persiapan para atletnya untuk APG 2018 memang tak terlalu panjang.
Namun, Fajar menilai anak asuhnya sudah menunjukkan progres dan telah memahami teknik-teknik dasar basket kursi roda.
"Kebanyakan dari mereka memang secara skill nol. Jadi kami berproses tiga-empat bulan, ya hasilnya seperti ini," ujar Fajar.
"Lay-up dan nembak sudah bisa. Pokoknya dari nol persen. Jadi kami tryout ke Thailand kemarin memang mendapat pelajaran banyak," tutur dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.