Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piala Thomas, Beberapa Kisah Saat Indonesia Dikalahkan China...

Kompas.com - 27/05/2018, 08:08 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertarungan antara para pemain bulutangkis Indonesia dan China, khususnya di sektor putra, telah berlangsung sengit dari masa ke masa.

Dua negara ini, sejak dulu dikenal sebagai negara yang memiliki pemain bulutangkis tangguh di dunia.

Rivalitas keduanya di gelaran Piala Thomas juga cukup ketat. Indonesia tercatat 13 kali meraih Piala Thomas, disusul China yang 9 kali memboyong piala ini.

Pada Piala Thomas 2018, Indonesia harus mengakui keunggulan China saat dikalahkan 2-3 pada babak semifinal yang berlangsung di Thailand, Jumat (25/5/2018).

Kilas balik, berikut beberapa kisah pertarungan Indonesia dan China pada perebutan Thomas Cup:

1. Thomas Cup 1982, kekalahan pertama Indonesia dari China

Piala Thomas 1982 digelar di London, Inggris.

Pada babak final, Indonesia kalah dari China dengan skor 4-5.

Pemain Thomas Cup Indonesia saat itu, Rudy Hartono mengatakan, kekalahan di nomor beregu terasa lebih menyakitkan daripada saat kelah di nomor perorangan.

Rudy Hartono Kurniawan Rudy Hartono Kurniawan
Baginya, kekalahan Indonesia pada Piala Thomas 1982 menjadi salah satu yang paling menyesakkan.

"Bila bermain di nomor beregu, kekalahan kita akan memengaruhi hasil akhir pertandingan. Usaha teman kita bisa jadi sia-sia karena kekalahan kita," kata Rudy.

Saat itu, Rudy tercatat sebagai pemain nomor satu dunia dengan dibayangi oleh Svend Pri.

Pri menyebut dirinya tidak berharap Piala Thomas, tetapi ingin mengalahkan Rudy Hartono.

Ia membuktikan hal tersebut dengan menang rubber game atas Rudy, 15-12, 5-15, 17-15.

Pada hari pertama pertandingan final itu, tim Indonesia unggul 3-1 saat Rudy turun menghadapi pemain China, Luan Jin.

Rudy yang telah berusia 33 tahun dan sebenarnya sudah "setengah pensiun" kalah rubber game 9-15, 15-1, 9-15.

"Memang itu antiklimaks karena kekalahan saya ternyata kemudian diikuti kekalahan para pemain lain, termasuk (Liem Swie) King, yang dikalahkan Han Jian dan Kartono/Heryanto, yang juga kalah," kata Rudy.

Namun, pada pertarungan hari kedua final, tak terbayangkan ketika China bisa merebut 4 dari 5 pertandingan yang digelar saat itu.

Dikutip dari Harian Kompas, 23 Mei 1982, kekalahan dari China merupakan kekalahan pertama Indonesia yang telah memonopoli Piala Thomas selama 24 tahun terakhir. China menjadi juara baru.

Indonesia kalah 4-5 dan harus kehilangan Piala Thomas. Suasana di ruang ganti pemain Indonesia saat itu digambarkan hening.  

Baca juga:
Kekalahan Paling Menyakitkan Rudy Hartono

2. Thomas Cup 1986

Thomas Cup digelar 22 April-4 Mei 1986 di Jakarta.

Dalam pertandingan ini, tim Indonesia kalah dengan skor 2-3 dari China.

Pemberitaan Harian Kompas, 5 Mei 1986, menggambarkan kekalahan Indonesia dari China pada Thomas Cup 1986 sebagai tragedi paling hitam dalam perjalanan bulutangkis Indonesia. Dikalahkan di kandang sendiri, Istora Senayan, yang selama ini ditakuti lawan.

Di partai terakhir, ganda Indonesia King/Bobby yang menentukan nasib Indonesia, kalah dari pasangan Tian Bingyi/Liong Yongbo, 13-15 dan 9-15.

Sementara, dua angka yang sempat direbut Indonesia berasal dari kemenangan Lius Pongoh yang mengalahkan Ding Qiqing, dan Christian Hadinata/Hadiwiboqo yang mengalahkan Zhou Jincan/Zhang Qiang.

3. Thomas Cup 2010

Thomas Cup 2010 digelar di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada babak final, Indonesia kalah dari China dengan skor 0-3.

Dengan kegagalan ini, Indonesia memperpanjang masa paceklik meraih gelar juara Piala Thomas selama delapan tahun.

Indonesia terakhir merebut Piala Thomas tahun 2002 di Guangzhou, China.

Kekalahan Indonesia dari China diawali tumbangnya Taufik Hidayat yang saat itu pemain peringkat kedua dunia dari juara Olimpiade Beijing 2008, Lin Dan.

Taufik mengatakan, ia tak mampu mengimbangi Lin Dan karena pergerakan kakinya sudah lamban.

4. Thomas Cup 2018

Pada Thomas Cup 2018, tim Indonesia bertemu tim China di babak semifinal Piala Thomas 2018 yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand. 

Tim Thomas Indonesia harus mengubur mimpinya tampil di babak final setelah kalah 1-3 dari China.

Pada babak final, China akan bertemu Jepang pada hari ini, Minggu (27/5/2018).

Kompas TV Marcus - Kevin pun angkat bicara soal keputusan sang pelatih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Internasional
Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Liga Inggris
Belum Latihan di Pelatnas, Kevin Sanjaya Akan Dipanggil PBSI

Belum Latihan di Pelatnas, Kevin Sanjaya Akan Dipanggil PBSI

Badminton
Ricky Soebagja Harap PBSI Gelar Acara Perpisahan untuk Marcus Gideon

Ricky Soebagja Harap PBSI Gelar Acara Perpisahan untuk Marcus Gideon

Badminton
Persik Vs Persikabo: Situasi Makin Sulit, Djanur Tegaskan Masih Punya Semangat Tempur

Persik Vs Persikabo: Situasi Makin Sulit, Djanur Tegaskan Masih Punya Semangat Tempur

Liga Indonesia
PR dari Shin Tae-yong untuk PSSI dan Kita

PR dari Shin Tae-yong untuk PSSI dan Kita

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com