Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenpora Gelar Pemanduan dan Identifikasi Bakat di Bangli

Kompas.com - 24/02/2018, 18:15 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

BANGLI, KOMPAS.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar kegiatan bertajuk Pemanduan Bakat Olahraga dan Identifikasi Bakat Cabang Olahraga Bulu Tangkis di Institut Hindu Darma Negeri, Lapangan Kubu Bangli, Kabupaten Bangli, Sabtu (24/2/2018). Event ini diadakan untuk mencari dan menemukan bibit atlet berbakat yang potensial.

Sejumlah 650 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari berbagai sekolah di Kabupaten Bangli ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka akan diarahkan oleh para instruktur yang merupakan guru olahraga dan pelatih klub bulu tangkis di Kabupaten Bangli.

Secara umum, pemanduan bakat merupakan proses pencarian bibit atlet yang memiliki sejumlah instrumen dalam tes seperti tinggi badan, berat badan, dan loncat tegak, guna mendeteksi bakat calon atlet pada beberapa cabang olahraga tetapi belum spesifik pada nomor pertandingan.

Sementara itu, identifikasi bakat disusun berdasarkan instrumen tes yang dikhususkan pada satu cabang olahraga, dalam hal ini bulu tangkis. Di sini, skill pemain diperhatikan.

"Tujuan dari ini adalah untuk menghasilkan atlet berbakat yang sudah bisa dikategorikan sebagai atlet potensial. Nah, mereka yang berpotensi ini bisa dimasukkan ke PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) atau ke klub bulu tangkis berdasarkan hasil rekomendasi Kemenpora," ujar Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Prof Dr Mulyana MPd.

Dia menambahkan bahwa pihak Kemenpora menyediakan ahli bulu tangkis, dalam hal ini mantan atlet top Tanah Air, Luluk Hadiyanto, yang akan melakukan seleksi. Setelah itu mereka memberikan rekomendasi kepada induk organisasi setempat dan bila atlet bersangkutan memperlihatkan perkembangan menjanjikan akan diberikan wadah.

Para peserta kegiatan Pemanduan Bakat Olahraga dan Identifikasi Bakat Cabang Olahraga Bulu Tangkis yang diadakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Institut Hindu Darma Negeri, Lapangan Kubu Bangli, Kabupaten Bangli, Sabtu (24/2/2018). ALOYSIUS GONSAGA ANGI EBO/KOMPAS.com Para peserta kegiatan Pemanduan Bakat Olahraga dan Identifikasi Bakat Cabang Olahraga Bulu Tangkis yang diadakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Institut Hindu Darma Negeri, Lapangan Kubu Bangli, Kabupaten Bangli, Sabtu (24/2/2018).

"Atlet tersebut bisa ditarik ke SKO (Sekolah Olahraga) Ragunan jika di sini (Bangli) tidak ada wadah. Atau mungkin atlet bulu tangkis itu bisa ditarik ke PB Djarum Kudus," tambahnya.

Menurut Mulyana, inti dari diadakan kegiatan ini adalah agar pihak Kemenpora memiliki peta atlet potensial di daerah-daerah sehingga mudah dalam pemantauan.

"Misalnya, peta kekuatan bulu tangkis di Indonesia selain di Jawa Tengah dan Jawa Barat di daerah mana lagi, begitu juga karate, angkat besi, silat, dayung dan cabor lainnya. Dengan demikian, pada masa mendatang, mudah mengetahui kantong-kantong potensi cabang olahraga di seluruh Indonesia," ujarnya.

Dia pun tak lupa memberikan penegasan agar pemerintah daerah mengalokasikan dana sehingga pembinaan atlet yang sudah direkomendasikan ini berkesinambungan. Jangan sampai semua usaha melalui pemanduan dan identifikasi bakat ini putus di tengah jalan.

"Sayang kalau akhirnya terhenti karena tidak ada suplai dana dari pemda. Semua ini tujuannya untuk PON (Pekan Olahraga Nasional) nanti di mana daerah sudah memiliki atlet sehingga tidak perlu praktek beli atlet," ungkapnya.

Menurut Mulyana, pada tahun 2018 ini pihaknya akan melakukan pemanduan bakat di 30 provinsi dan identifikasi bakat di 12 provinsi. Bangli merupakan tempat kedua dengan identifikasi cabor bulu tangkis, setelah Kediri dengan identifikasi cabor atletik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com