Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari lebih Banyak Sosok Kevin Sanjaya

Kompas.com - 06/02/2018, 17:19 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Munculnya sosok Kevin Sanjaya Sukamuljo melalui  jalur Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu tangkis, membuat pengurus PB Djarum menemukan satu formula calon pemain ideal.

Menurut  Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Joppy Rosimin, sosok Kevin Sanjaya  mereka anggap sebagai satu figur ideal dari calon atlet potensial. "Kevin itu tipikal pemain yang pantang menyerah sejak awal. Ia gagal di audisi umum pada 2006 dan ikut kembali serta lolos pada 2007," kata Joppy dalam konferensi pers "Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Djarum 2018" di Jakarta, Selasa (06/02/2018).

Lolosnya Kevin  setahun kemudian menurt Joppy bukan hal yang terjadi sekonyong-konyong atau kebetulan. "Setelah gagal  pada 2006, Kevin yang berlatih di klub kecil di Banyuwangi memutuskan akan ikut lagi tahun berikutnya. Untuk itu, ia pindah latihan di Jember untuk mendapatkan lawan latih yang sepadan. Jember itu sekitar 3 jam perjalanan dari kota tempat tinggal Kevin," lanjutnya.

"Setelah lolos dan masuk Djarum Kudus, saya perhatikan ada kelebihan pada anak ini. Pertama,  ia akan melahap semua porsi latihan yang diberikan. Selain itu, ia punya kemampuan  penempatan lapangan yang sangat baik. Sehingga ia akan selalu bisa mengantisipasi ke arah mana bola akan diarahkan lawannya," kali ini diungkap oleh Pelatih kepala PB Djarum, Fung Permadi.

Meski begitru, Fung menunjuk memang Kevin memiliki sifat kepribadian yang menjadi dasar kuat untuk menjadi juara. "Ada ungkapan yang menyebut seorang juara itu pada dasarnya egois. Nah, Kevin ini tipikal seperti itu. Bukan hal yang negatif, namun ia biasa  mengatasi masalahnya dengan kemampuan sendiri," kata Fung.

Joppy menunjuk pada kasus ketika Kevin pernah mengalami kekalahan dalam sebuah pertandingan di Surabaya. "Ketika itu ia menyediri di pojok hall dan menangis. bahkan ia tak mau pulang ketika tim sudah selesai bertanding.  Tetapi setelah itu, ia seperti orang yang telah melepaskan beban berat."

Menurut Fung, sosok  Kevin inilah yang sekarang menjadi panutan para pemain-pemain muda di PB Djarum. "Sekarang ini para pemain putera di sini, kebanyakan ingin meniru Kevin menjadi pemain ganda putera. Kan repot buat kami? Padahal dulu siapa sih yang mau main ganda? Semua maunya main tunggal."  kata Fung lagi.

Sayangnya, sosok idola atau ikon ini belum muncul pada tunggal puteri. "Kalau dulu kan semua orang ingin menjadi seperti Susy Susanti. Tetapi sekarang siapa?' tanya Fung.

Ia tidak menolak usulan dari ketua Umum PB PBSI, Wiranto agar dalam mencari bibit pemain tunggal puteri, sekarang memasukkan unsur fisik pemain. Saat itu Wiranto menyebut para pembina silakan mencari pemain puteri dengan tubuh "sixpack" atau berotot atau bahkan kelaki-lakian seperti peringkat satu dunia saat ini, Tai Tzu Ying dari Taiwan.

Menurut Fung usulan ini memang masuk akal. "Saya pernah mengikuti program dari KONI Pusat oleh pelatih fisik asal Australia, Greg Wilson. Menurutnya olahraga modern memang lebih membutuhkan pemain dengan tipikal badan seperti Serena Williams yang berotot ketimbang juara 70-80an Chris Evert yang langsing.  Olahraga modern memang akan lebih bertenaga dan membutuhkan stamina tinggi," kata Fung.

"Di PB djarum, kami sudah menerapkan program latihan fisik yang memadai. Persoalannya kembali kepada para pemainnya sendiri. Selama ini para pemain puteri memang sering mengeluh apabila mereka menganggap latihan fisiknya mereka rasa terlalu berat. Kami kan juga harus hati-hati agar mereka tidak mengalami over-trained dan mengalami cedera," kata Fung lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Liga Indonesia
Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Liga Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Badminton
Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Sports
Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Timnas Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Badminton
Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Badminton
Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com