TUSCALOOSA, ALABAMA, Kompas.com - Juara dunia tinju kelas berat asal AS, Deontay Wilder dijatuhi hukuman pelayanan sosial selama 60 jam setelah dinyatakan bersalah dalam kepemilikan ganja.
Petinju berusia 32 tahun ini ditangkap polisi di Alabama pada Juni lalu. Meski begitu, November lalu ia masih diijinkan mempertahankan gelar dengan menang KO ronde pertama atas petinju Kanada asal Haiti, Bermaine Stiverne.
Wilder yang juga dijatuhi hukuman percobaan selama dua tahun, diperintahkan pengadilan untuk menjalani hukuman pelayanan sosial di lembaga sosial YMCA setempat.
"Kami menghormati keputusan pengadilan," kata pengacara Wilder, Paul Patterson. "Kami juga melihat peluang untuk mengajukan banding."
Wilder ditangkap polisi berkaitan dengan pelanggaran mengebut saat mengendarai Cadillac Escalade miliknya. Namun polisi kemudian menemukan ganja di mobilnya.
Pagtterson mengatakan bahwa ganja tersebut bukan milik kliennya. Saat itu Wilder baru kembali dari negara bagian Georgia ke Alabama dengan menumpang Rolls Royce miliknya sebelum berganti mobil dengan Cadillac Escalade.
Patterson mengakui Wilder memang memiliki sejumlah mobil yang kerap digunakan rekan dan keluarga. Saat ditangkap, ia memilih menggunakan Escalade karena memiliki jendela yang lebih melindungi privasi.
"Pelajaran yang diambil Tuan Wilder adalah jangan pernah memberikan perawatan mobil kepada banyak orang atau mengijinkan mereka menggunakannya saat dia sedang di luar kota," lanjut Patterson.
Wilder merupakan peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 lalu. Ia direncanakan mempertahankan gelar juara dunia kelas berat versi WBC dengan menghadapi petinju Kuba, Luis Ortiz pada 3 Meret mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.