Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Lagi Tradisi Keluarga dalam Renang Indonesia

Kompas.com - 10/12/2017, 00:22 WIB


JAKARTA, Kompas.com - Sejarah renang Indonesia kerap ditandai dengan adanya  dominasi  satu  keluarga, atau paling tidak satu dua anggota keluarga tersebut menjadi atlet utama Indonesia.

Sebutlah keluarga Item, keluarga Yusharyahya, keluarga Nasution hingga keluarga Sutanto  dengan nnama Albert, Felix dan Henry yang bertahan hingga pertengahan dekade 2000. Sementara pada era saat ini  dikenal dengan keluarga Yus dengan nama Martin dan Alvin dan  masih memiliki satu atlet di Pelatnas, Gagarin Nathaniel.

Sejak dulu, masa itu ditandai dengan anak-anak yang tumbuh dalam disiplin keras  dari kepala keluarga mereka, sang ayah. Cerita anak-anak Nasution dan Item yang ditempa dengan sikap keras ayah mereka, menjadi bacaan tersendiri dalam lembaran sejarah tersebut. Hal yang mungkin semakin langka saat ini.

Beruntunglah para penonton yang menyaksikan  CIMB Niaga Master Swimming Competition 2017 di GBK Aquatic Stadium, Sabtu, 9 Desember 2017. Mereka masih dapat melihat sisa-sisa kedigdayaan para atlet jaman old itu memperlihatkan tarikan sengal nafas mereka di hadapan anak-anak bahkan cucu mereka.

Sebanyak 526 perenang ikut serta dalam ajang CIMB Niaga Master Swimming Competition 2017 di GBK Aquatic Stadium, Sabtu, 9 Desember 2017. Ajang yang ini sekaligus menjadi test event Asian Games 2018 mendatang. Menjajal venue baru di kolam akuatik Gelora Bung Karno, peserta terlihat antusias.

Ketua Bidang Promosi dan Humas PRSI, Zoraya Perucha yang juga ikut serta dalam kelas 4x50 meter freestyle relay mengaku puas dengan kolam akuatik baru untuk Asian Games 2018 mendatang. "Ini sebagai test event untuk Asian Games, fasilitas hingga ofisial yang bertugas. Setelah ini pasti akan ada evaluasi," kata Ucha.

Perucha merupakan atlet nasional Indonesia pada era 1973-1977. Saat itu gadis-gadis puteri keluarga Yusharyahya memenuhi kolam renang nasional yaitu Perucha, Zsa Zsa Quamila, Gadiza Volare, Shahnaz Nadia dan Yole Talula bergantian mewakili Indonesia di ajang internasional. Kecuali Zsa Zsa, gadis-gadis Yusharyahya tampil dalam nomor perseorangan dan  estafet.

"Tentu di usia yang sudah tidak muda lagi, saya harus tahu diri. Berenangnya pun tidak ngotot seperti jaman aktif dulu," kata Perucha.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga PRSI Wisnu Wardhana mengaku jika Masters Swimming diadakan untuk memasyarakatkan olahraga renang di Indonesia. "Menarik saya ingin menunjukkan kepada teman-teman dan masyarakat Indonesia bahwa olahraga akuatik itu seru. Acara ini cukup meriah terimakasih kepada komunitas olahraga dan komunitas lainnya," kata Wisnu.

"Tujuannya ingin memasyarakatkan renang ke semua golongan. Di usia muda agar menciptakan prestasi dan usia dewasa untuk kesehatan dan networking," tambah dia.

Keluarga Sutanto yang lewat dua puteranya, Felix dan Albert masih mampu memperlihatkan kesempurnaan teknik yang dipadu dengan  stamina dan daya tahan hasil latihan. Albert yang pernah menjadi atlet utama 1990-an bahkan masih mampu bersaing dengan mantan atlet nasional dari generasi di bawahnya, Brian Howard.

Keluarga perenang lainnya, keluarga Nasution juga tampil. Beranggotakan M. Akbar Nasution, Kevin Rose Nasution dan Elsa Manora Nasution juga tampil superiror di nomor estafet campuran. Elsa Manora yang merupakan Ratu kolam renang Indoensia pada dekade 1990-an, tampil  berbeda dengan baju renang muslim yang serba tertutup. Tetap tampil cantik, Elsa atau Chacha masih memperlihatkan stroke renang yang sempurna, meski dengan power yang jauh berkurang.

Hal ini dibenarkan oleh Perucha selaku bagian dari panitia. "Kita memang tidak terlalu strict dengan aturan FINA untuk event master ini. Ini event besar yang pertama, jadi harus dikenal dan menarik banyak peminat. Saya sendiri ikut karena  memang ini masih sesuai dengan prinsip saya sekarang. Kalau ajang  master FINA tidak diperbolehkan turun dengan baju tertutup, karena alasan tertentu. Bagi saya, untuk yang seperti itu, sudah tidak mungkin lagi saya lakukan, semua sudah masa lalu," kata Perucha lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Liga Inggris
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Motogp
Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com