Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Gelar Superseries, Bukti Dominasi Putri China Sudah Luntur

Kompas.com - 09/12/2017, 12:34 WIB

KOMPAS.com - China dan dominasinya pada olahraga bulu tangkis sudah menjadi rahasia umum. Setiap tahun, negara yang dikenal dengan julukan Negeri Tirai Bambu ini seolah tak jemu menghadirkan pemain-pemain bulu tangkis yang memiliki potensi dan bakat luar biasa.

Khusus di sektor tunggal putri, China mampu menorehkan dominasi yang kuat terhitung sejak 2010. Dikutip BolaSport.com dari BWF World Superseries, pada tahun tersebut, terlepas dari kehadiran pemain seperti Saina Nehwal (India), Tine Baun (Denmark), Juliana Schenk (Jerman) dan Sung Ji-hyun (Korea Selatan), China berhasil memenangkan delapan gelar Superseries (tidak termasuk Superseries Finals).

Setahun kemudian, sektor tunggal putri China melakukan hal yang lebih baik lagi. Mereka memenangi 11 superseries, sedangkan satu gelar yang tersisa disabet oleh tunggal putri Thailand, Porntip Buranaprasertsuk, dalam ajang India Terbuka Superseries 2011.

(Baca Juga: Pemain Seperti Lee Chong Wei dan Lin Dan akan Keteteran Jika Mengikuti Aturan BWF Terbaru Ini)

Dominasi berlanjut hingga 2012, dengan Li Xuerui mencapai puncak bahkan pada awal kariernya. China berhasil memboyong tujuh gelar Superseries pada 2012 dan 2013.

Tahun selanjutnya, China masih terus menajamkan dominasinya dalam persaingan yang bahkan semakin ketat karena kehadiran Saina Nehwal (India), Ratchanok Intanon (Thailand), Tai Tzu Ying (Taiwan), hingga Carolina Marin (Spanyol). China membawa pulang sembilan gelar superseries pada tahun 2014.

Dominasi China mulai nampak luntur memasuki tahun 2015 di mana Marin, Nozomi Okuhara (Jepang), Akane Yamaguchi (Jepang), hingga Pusarla V Sindhu (India) mulai menampakkan kualitas mereka. Pada tahun 2015, China harus puas hanya menorehkan tiga gelar superseries.

(Baca Juga: Musuh Bebuyutan Marcus/Kevin Ternyata Pemegang Gelar Ganda Putra Terbanyak pada BWF Superseries Finals)

Satu tahun berikutnya, tren mengendornya dominasi China di sektor tunggal putri semakin kentara. China diperkirakan tidak akan memiliki gelar sama sekali dalam turnamen superseries seandainya He Bingjiao tidak memenangi Jepang Terbuka Superseries dan Perancis Terbuka Superseries 2016.

Tahun 2017 tampaknya menjadi prestasi terburuk dalam sejarah tunggal putri China karena hingga pengujung musim, mereka hanya bisa gigit jari. Dominasi yang mulai kendor pada tahun sebelumnya, berujung nirgelar. Untuk pertama kalinya China tidak memiliki satu gelar pun dari sektor tunggal putri pada keseluruhan (12) turnamen superseries.

Dengan demikian, China hanya memiliki satu kesempatan terakhir untuk memperoleh gelar dari turnamen bergengsi musim ini yakni BWF World Superseries Finals 2017. Turnamen tersebut akan digelar di Dubai Uni Emirat Arab, 13-17 Desember 2017 di mana He Bingjiao dan Chen Yufei jadi andalan untuk menghapus mimpi buruk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BolaSport
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Liga Champions
12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

Internasional
Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Liga Indonesia
Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Liga Lain
Head to head dan Top Skor Duel Persib Bandung Vs Persebaya

Head to head dan Top Skor Duel Persib Bandung Vs Persebaya

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Cetak Sejarah Pertama Kali di Piala Asia U23

Timnas U23 Indonesia Cetak Sejarah Pertama Kali di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Hasil Liga Eropa: Liverpool Tersingkir, AS Roma Taklukkan AC Milan

Hasil Liga Eropa: Liverpool Tersingkir, AS Roma Taklukkan AC Milan

Internasional
Hasil AS Roma Vs AC Milan 2-1: 10 Pemain Antar Roma ke Semifinal

Hasil AS Roma Vs AC Milan 2-1: 10 Pemain Antar Roma ke Semifinal

Liga Lain
Hasil Atalanta vs Liverpool 0-1 (agg. 3-1): Salah Cetak Gol, Reds Tetap Tersingkir

Hasil Atalanta vs Liverpool 0-1 (agg. 3-1): Salah Cetak Gol, Reds Tetap Tersingkir

Liga Lain
Hasil Piala Asia U23 2024, Qatar Jadi Tim Pertama yang Lolos

Hasil Piala Asia U23 2024, Qatar Jadi Tim Pertama yang Lolos

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Atalanta Vs Liverpool, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Atalanta Vs Liverpool, Kickoff 02.00 WIB

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com