Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ikut Borobudur Marathon 2017, Ganjar Ajak Istri Pemanasan

Kompas.com - 18/11/2017, 18:33 WIB
Josephus Primus

Penulis

MAGELANG, Kompas.com - Ajang Borobudur Marathon 2017 pada Minggu (19/11/2017) esok tidak hanya diikuti pelari-pelari profesional. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga akan berpartisipasi dalam ajang itu.

 Tidak hanya sendiri, Ganjar mengajak istri tercinta, Siti Atiqoh untuk turut serta. Rencananya, kedua pasangan harmonis itu akan mengikuti lari kelas 10K.

 Untuk mempersiapkan fisik dalam mengikuti ajang tersebut, Ganjar mengajak istri untuk pemanasan bersepeda keliling Kota Magelang. Setidaknya, Ganjar dan Atiqoh bersepeda dengan jarak hampir 10 km.

 "Untuk pemanasan biar besok tidak kaget. Soalnya saya akhir-akhir ini sibuk ndak sempet olahraga, jadi harus disiapkan," kata Ganjar, Sabtu (18/11/2017).

 Ganjar mengaku dirinya belum mempersiapkan secara khusus untuk mengikuti ajang Borobudur Marathon 2017 itu. Dirinya juga kalah start dengan istrinya, Siti Atiqoh yang sudah sering berlatih untuk ajang ini.

 "Tapi saya tidak mau kalah, saya juga harus siap dan ikut memeriahkan acara nanti. Makanya ini saya pemanasan dengan bersepeda supaya siap berlari besok," terangnya.

 Disinggung kenapa mau mengikuti ajang lari itu, Ganjar mengaku jika lari adalah olahraga yang menyenangkan. Selain menyehatkan badan, berlari juga membuat pikiran fresh dan menjadi tenang.

 Ganjar juga mengajak masyarakat untuk tekun olahraga lari. Lari lanjut dia adalah obat mujarab agar orang tidak mudah marah.

 "Apalagi sekarang banyak informasi hoaks, orang jadi gampang marah, memaki-maki tidak jelas. Maka saya usul kepada orang yang suka maki-maki itu ikut lari saja. Daripada maki-maki orang dapat dosa, mending ikut lari," kata dia.

 Pengembangan pariwisata

 Ganjar menambahkan perhelatan Borobudur Marathon juga menjadi andalan Pemerintah Provinsi Jateng memasarkan potensi pariwisata kepada dunia luar. Dengan event yang diikuti oleh ribuan peserta, dimana diantara mereka ada juga pelari dari negara lain maka itu akan berdampak positif bagi pengembangan pariwisata di Jawa Tengah.

 "Tidak ada lomba marathon di negara lain yang arenanya melintasi sawah-sawah, desa-desa dengan tambahan dan bangunan cagar budaya seindah Borobudur. Ini tidak murni lomba lari, tapi lari sambil piknik," tegasnya.

 Pihaknya lanjut Ganjar akan rutin menggelar kegiatan ini. Bahkan ia mewacanakan, tidak hanya di Borobudur, namun di lokasi wisata lain juga akan dilakukan ajang serupa.

 "Sudah banyak yang mengusulkan di Dieng. Itu juga bagus, kami harap kedepan bisa terwujud," pungkasnya.

 Dalam Borobudur Marathon 2017 ini, Pemprov Jawa Tengah mengandeng Harian Kompas untuk menyukseskan acara itu. Menurut Pimred Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, event kali ini dipersiapkan jauh lebih matang dan terkoordinasi.

 "Persiapan tahun ini lebih bagus. Semua peserta benar-benar mendaftar dan sampai sekarang tiket peserta lari sudah ludes," kata dia.

 Budiman menambahkan, sebanyak 8000 lebih pelari mengikuti ajang Borobudur Marathon 2017 ini. Dari jumlah itu, sebanyak 178 pelari berasal dari luar negeri.

 "Terbanyak dari Kenya, ada pula dari Malaysia, Amerika Serikat, Jepang dan Singapura," ucapnya.

Ajang Borobudur Marathon 2017 akan berlangsung di sekitar kawasan Candi Borobudur, Magelang.

 Ada tiga kategori lari yang akan dilombakan, yakni Full Marathon (42K), Half Marathon (21K) dan lari 10K. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO)

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com