Bocah 14 Tahun Jadi "Kamus Berjalan" soal Formula 1

Laporan langsung jurnalis Kompas.com, Anju Christian, dari Malaysia

KOMPAS.com - Hampir setiap pagi selama perhelatan GP Malaysia, Jumat (29/9/2017) hingga Minggu (1/10/2017), seorang anak kecil bernama Evan Jonatan tak pernah absen dari lobi Hotel Sama Sama, Sepang, Malaysia.

Badannya gempal, tetapi Evan begitu bersemangat mengejar para pebalap Formula 1 yang melintas di lobi.

Hasilnya, belasan tanda tangan pebalap top menghiasi topi oranye yang selalu dikenakan bocah berusia 14 tahun itu.

"Saya tinggal mengejar tanda tangan Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas," kata Evan.

Evan memang penggemar berat Formula 1. Dia begitu senang menyaksikan video balapan lampau hingga akhirnya jatuh hati dengan Ayrton Senna.

Tanyakan saja segala tentang Formula 1, khususnya Senna, bocah berusia 14 tahun itu hampir pasti memberikan jawaban benar.

Kompas.com telah mengujinya dengan tujuh pertanyaan. Tak satu pun jawaban Evan meleset.

Pengetahuan luas Evan mengenai Formula 1 membuat ayah dari Sean Gelael, Ricardo Gelael, terkesan.

Keduanya sempat bertemu ketika Sean menjalani latihan bebas pertama (P1) bersama Toro Rosso pada GP Singapura dua pelan lalu.

Oleh karena itu, Ricardo kembali mengajak Evan untuk menyaksikan GP Malaysia, di mana Sean kembali menguji mobil Toro Rosso milik Carlos Sainz, Jumat.

Evan pun menjalin hubungan dekat dengan Sean. Beberapa kali, sang bocah diajak bermain ke kamar pebalap berusia 20 tahun itu.

Tidak cuma Sean, Evan bisa memenuhi hasrat besarnya terhadap Formula 1 dengan bertemu pebalap top, termasuk Kimi Raikkonen, yang membubuhkan tanda tangan di topinya.

Kelak, Evan berhasrat mengikuti jejak Raikkonen, Sean, dan kolega.

"Namun, Pak Riccardo meminta saya menurunkan berat badan terlebih dahulu," ucapnya.

Sebelum itu, Evan ingin merasakan pengalaman menikmati balapan secara langsung di sirkuit.

Dia baru merasakannya di Sirkuit Marina Bay, Singapura, dan Sepang, Malaysia.

"Saya ingin sekali menonton Formula 1 di Monako," ucap siswa Sekolah Pelita Harapan tersebut.

Wujudkan mimpimu, Evan!