JAKARTA, KOMPAS.com - Turnamen sepak bola AFF U-18 Championship 2017 baru saja berlalu. Tim nasional Indonesia yang diisi oleh para pemain usia di bawah 19 tahun (U-19) memang gagal meraih gelar juara di ajang tersebut, tetapi setidaknya tim ini memberi harapan prestasi di masa depan.
Kiprah tim asuhan Indra Syafri itu menjadi salah satu hal yang menjadi sorotan dalam liputan khusus "Jernih Melihat Dunia" Kompas.com pekan lalu. Artikel yang menggugah semangat dan memberikan harapan bagi bangsa juga muncul dari sejumlah cabang olahraga lainnya, termasuk badminton.
Berikut ringkasan artikel "Jernih Melihat Dunia" sepanjang pekan kedua September 2017.
Egy Maulana Top Scorer AFF U-18
Meski hanya menduduki peringkat ketiga di Piala AFF U-18, tim "Merah-Putih" menempatkan pemainnya, Egy Maulana Vikri, sebagai penceplos gol terbanyak di turnamen tersebut. Egy yang disanjung sebagai "Lionel Messi Indonesia" itu juga dipuji karena permainannya yang memikat sepanjang turnamen tersebut.
Egy mengoleksi delapan gol dari ajang tersebut dan melampaui torehan pemain Myanmar, Win Naing Tun, dengan tujuh gol. Dua gol terakhirnya diperoleh di laga perebutan tempat ketiga melawan Myanmar, Minggu (17/9/2017) sore, di mana timnas Indonesia menang dengan skor telak 7-1.
Thailand, yang mengalahkan Indonesia di semifinal, menjuarai turnamen ini dengan mengalahkan Malaysia di partai final dengan skor 2-0.
Setelah laga ini, timnas U-19 masih memiliki tugas lain, yakni berjuang di kualifikasi Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20.
Baca juga
- Bersyukur Jadi Top Scorer, Egy Persembahkan bagi Riyandi dan Indonesia
- Piala AFF U-18, Thailand Juara, Egy Maulana Vikri Top Scorer
- Gagal Juara Piala AFF U-18, Egy Berharap Timnas U-19 Lolos ke Piala Dunia U-20
Indonesia juara umum Korea Open Super Series
Dari Korea Selatan, pebulu tangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting memenangi laga final sesama Indonesia atas Jonatan Christie pada partai final Korea Terbuka Super Series 2017.
Anthony menjadi juara setelah menumbangkan Jonatan dengan skor 21-13, 19-21, 22-20, pada laga yang berlangsung di SK Handball Stadium, Minggu (17/9/2017).
Gelar juara juga dipersembahkan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto. Keduanya menekuk ganda China, Wang Jilyu/Huang Dongping, dengan 21-17, 21-18.
Adapun ganda putra utama Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon gagal menjadi kampiun setelah dikalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen di final.
Baca selengkapnya di "Final Sesama Indonesia di Korea Terbuka 2017, Anthony Atasi Jonatan" dan " Kevin/Marcus Gagal, Indonesia Dapat Dua Gelar Juara".
Prestasi Indonesia di ASEAN Para Games
Sepuluh medali emas diraih sekaligus oleh atlet renang Indonesia di ajang ASEAN Para Games IX/2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (18/09/2017).
Laura Aurelia Dinda menjadi atlet pertama bagi Indonesia yang menyumbang medali emas di ajang ASEAN Para Games, Senin (18/09/2017). Emas juga disabet oleh Sapia Rumbaru yang tampil di kelas S-10, nomor 100 meter gaya bebas putri dan Musa Mandan Karuba di nomor 100 m gaya bebas kelas S10.
Laura yang baru pertama kali mengikuti Para Games menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 01;30.27 detik. Ia mengalahkan wakil dari Singapura Theresa Rui Si Goh dengan catatan 1;42.64 detik dan Riyanti asal Indonesia dengan catatan waktu 1;50.91.64 detik.
Adapun Musa mencatat waktu 58.74 detik dan mengalahkan rekan senegaranya atas nama Tangkilisan Steven Sualang yang mencatatkan waktu 1;03.40 detik dan Suphat Punsiri asal Thailand dengan catatan waktu 1;04.09 detik.
Sehari sebelumnya, M Fadli Immanuddin meraih medali perunggu cabang balap sepeda di nomor Track putra 1 Kilometer kelas C4, Minggu (17/9/2017).
Bertanding di Velodrom Nasional Malaysia, Negeri Sembilan, pada hari pertama ASEAN Para Games, Fadli mencatat waktu 1:57.444 di tempat ketiga. Adapun medali emas dan perak diraih pembalap sepeda Malaysia M Najib dengan catatan waktu 1:12.771 dan Hafid Jamali (1:16.493).
Baca juga:
- Laura Raih Emas Pertama Indonesia
- Laura Juara dengan Kekuatan Tangan
- M Fadli Sumbang Medali Pertama bagi Indonesia