Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendorong Audisi Umum Jadi Program Nasional

Kompas.com - 07/09/2017, 17:54 WIB

KUDUS, Kompas.com - PB Djarum membuka diri apabila program Audisi Umum Beasiswa Bulu tangkis dijadikan program nasional untuk pengembangan olahraga bulu tangkis di Indonesia.

Hal ini diungkap oleh Peanggungjawab Bhakti Olahraga Djarum Joppy Rosimin saat konferensi pers di sela jelang Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 yang berlangsung di GOR Djarum, Jati, Kudus, Kamis (07/09/2017).

"Kami sudah menjalankan program ini sejak 2006. Dari masa-masa sulit berkaitan dengan pengolahan data, sampai saat ini membludaknya peserta," kata Joppy. "Kalau ada yang mau menggunakan ini sebagai contoh  formula pembinaan atau perekrutan pemain perkumpulan, silakan. Kami juga membantu  beberapa perkumpulan yang melakukan proses pencarian pemain melalui audisi seperti ini," uangkap joppy.

Namun pihak Djarum menolak apabila diminta mengusulkan program ini menjadi proyek percontohan secara nasional. "Ujung-ujungnya kita hanya akan berbicara soal uang dan uang. Sekarang kan melihatnya masih seperti itu," ungkap Joppy lagi.

Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 yang berlangsung di GOR Djarum, Jati, Kudus, pada 8-10 September 2017 tampaknya bakal menjadi arena pertarungan sengit para pebulutangkis muda U11 dan U13 dari berbagai daerah. Ajang ini akan mempertemukan para pemenang dan peraih Super Tiket dari Audisi Umum yang telah diselenggarakan di delapan kota sebelumnya.

Sejak awal Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 di Pekanbaru hingga fase terakhir di Kudus, tercatat sebanyak 4,058 bibit pebulutangkis mengikuti tahapan seleksi yang dipantau langsung oleh para legenda bulutangkis yang tergabung dalam Tim Pencari Bakat PB Djarum. Hasilnya, ada 139 talenta bulutangkis muda yang mendapatkan Super Tiket dengan meraih kemenangan maupun pilihan para Pencari Bakat PB Djarum.

Final Audisi Umum yang berlangsung di Kudus ini akan mempertemukan para peraih Super Tiket dari Pekanbaru, Banjarmasin, Manado, Cirebon, Solo Raya, Purwokerto, Surabaya, dan Kudus. Dengan kualitas terbaik yang dihasilkan dari tiap kota, Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 menjanjikan lahirnya bibit pebulutangkis berkualitas super yang diharapkan mampu menjadi penerus tradisi juara dunia bagi Indonesia di masa depan.

Para peraih Super Tiket ini wajib melakukan registrasi ulang pada Kamis (7/9) di GOR Djarum, Jati, Kudus. Mereka, kemudian dibagi berdasarkan kategori usia, yakni U11 Putri, U13 Putri, U11 Putra, dan U-13 Putra. Di Final Audisi ini para pelatih di PB Djarum akan turun langsung memantau bakat para peserta. Mereka akan mengamati proses seleksi dan bergabung dengan para legenda bulutangkis Indonesia yang menjadi tim pencari bakat PB Djarum.

Pada hari pertama Final Audisi Jum`at (8/9), para finalis mendapatkan kesempatan dua kali bertanding untuk menunjukkan kemampuannya di hadapan para pelatih PB Djarum. Penampilan mereka di dua pertandingan ini akan menjadi pertimbangan apakah mereka berhak untuk bertanding di hari selanjutnya.

Kemudian pada Sabtu (9/9) pagi, para peserta kembali mendapat kesempatan satu kali bertanding. Hasil pertandingan ini akan menjadi penentu mereka untuk melaju ke tahap berikutnya yang akan digelar pada Sabtu sore.

Selanjutnya, Minggu (10/9), para finalis akan menjalani pertandingan terakhir mereka sebelum para pelatih PB Djarum memutuskan siapa yang layak untuk melaju ke tahap karantina. Mereka yang lolos akan langsung menjalani tahap karantina yang akan digelar pada 10 hingga 16 September mendatang.

Selama karantina, peserta akan menjalani kehidupan di asrama PB Djarum. “Penilaian kami tidak hanya dari kalah atau menang saja, kami juga akan menilai kelebihan teknik mereka apakah itu footwork, pukulan, tenaga, atau stamina. Tetapi kami juga mempertimbangkan daya juang, ditambah juga potensi mereka untuk bisa berkembang atau tidak, kami juga membandingkan kualitas peserta yang seusia mereka dengan atlet kami yang sudah berada di Kudus,” ujar Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi.

“Dalam karantina ini, akan dilihat bagaimana kedisiplinan dan kehidupan mereka sehari-hari. Apakah mereka memiliki konsistensi semangat dalam keseharian mereka. Sebenarnya waktu karantina ini relatif pendek, tetapi ini cukup untuk menjadi indikasi awal untuk memilih atlet mana yang nantinya akan berhak untuk mendapat beasiswa bulutangkis,” lanjut Fung.

Setelah lolos tahap karantina, mereka yang berhasil dinyatakan bergabung bersama PB Djarum akan segera memasuki asrama dan berlatih sebagai atlet PB Djarum. Selain mendapatkan pelatihan dari para pelatih berpengalaman di PB Djarum, mereka juga akan mendapat fasilitas terbaik dalam program beasiswa bulutangkis ini. Termasuk di dalamnya adalah kesempatan bertanding di turnamen nasional dan internasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ryan Giggs Sapa Fan Man United di Indonesia, Sebut Bakso dan Sate

Ryan Giggs Sapa Fan Man United di Indonesia, Sebut Bakso dan Sate

Internasional
PUBG Mobile dan SSC North America Berkolaborasi, Hadirkan Mobil Sport Tercepat Dunia

PUBG Mobile dan SSC North America Berkolaborasi, Hadirkan Mobil Sport Tercepat Dunia

Sports
Hasil Thailand Open 2024, Rinov/Pitha Harus Puas Sampai Semifinal

Hasil Thailand Open 2024, Rinov/Pitha Harus Puas Sampai Semifinal

Sports
Tiga Alasan Persib Bisa ke Final Championship Series dan Akhiri Tren Lawan Bali United

Tiga Alasan Persib Bisa ke Final Championship Series dan Akhiri Tren Lawan Bali United

Liga Indonesia
Allegri Dipecat Juventus, Terima Kasih dari Pria Perancis dan Anak Legenda Milan

Allegri Dipecat Juventus, Terima Kasih dari Pria Perancis dan Anak Legenda Milan

Liga Italia
Borneo FC Siap Balas Dendam demi Kawinkan Gelar Liga 1 2023-2024

Borneo FC Siap Balas Dendam demi Kawinkan Gelar Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Jelang Dortmund vs Real Madrid, Perut Niklas Sule Membuncit

Jelang Dortmund vs Real Madrid, Perut Niklas Sule Membuncit

Liga Champions
Penambahan Skuad Copa America 2024, Alejandro Garnacho Diuntungkan

Penambahan Skuad Copa America 2024, Alejandro Garnacho Diuntungkan

Internasional
Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Liga Inggris
Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liga Inggris
Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Liga Inggris
Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Liga Inggris
Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Liga Indonesia
Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Liga Italia
Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com