SHANGHAI, Kompas.com - Tunggal putera legendaris China, Lin Dan belum memberi gambaran pasti tentang masa depannya setelah kalah di final Kejauraan Dunia bulu tangkis di Glasgow, pekan lalu.
Pemain yang telah berusia 33 tahun ini dikalahkan oleh pemain muda Denmark, Viktor Axelsen di final. Ini merupakan pengulangan kekalahan yang dialami Lin Dan dari Axelsen di perfebutan medali perunggu Olimpiade Rio de Haneiro, tahun lalu.
Lin Dan memang menyebutkan ia akan memngikuti pekan olah raga nasional China dan kemudian tampil di Jepang Terbuka, bulan depan. "Setelah itu, saya belum punya rencana. Namun saya merasa akan sulit buat saya tampil di kejuaraan dunia saat telah berusia 34 tahun, tahun depan"
Namun Lin Dan kemudian menambahkan penampilannya di Kejuaraan Dunia lalu tidak mengecewakan. Menurutnya luar biasa bisa tampil di final menghadapi pemain yang berusia 10 tahun lebih muda. "Ini menunjukkan, fisik saya masih mampu."
Pada masa jayanya di usia 20-an, Lin Dan merupakan pemain kontroversial. Ia memiliki prestasi tertinggi, namun sering terlibat keributan di dalam dan di luar lapangan. Lin dan bahkan pernah terlibat insiden pemukulan pelatih.
Di Kejuaraan Dunia di Glasgow lalu, Lin Dan tetap menjadi perhatian penonton. Ia mampu mengalahkan peringkat satu dunia saat ini, Son Wan Ho asal Korea di babak semi final.
Saat ini peringkatnya merosot hingga di posisi tujuh. Para penggemar bulu tangkis China menganggap sudah saatnya, Lin Dan mengundurkan diri karena alasan usia. "semua pemain terbaik dunia akan terbentur pada masalah usia. Meski kalah, Lin Dan tetap layak dihormati. Dia tetap seorang Super Dan,"demikian tulis netizen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.