LOS ANGELES, Kompas.com - Bintang NBA asal Cleveland Cavaliers, LeBron James mengecam Presiden AS Donald Trump berkaitan dengan kerusuhan rasial yang terjadi di Charlottesville.
James bereaksi keras setelah Trump menganggap kejadian di Charlottesville terjadi karena kesalahan kedua belah pihak yang bertikai.
"Kebencian akan selalu ada di Amerika. Kami tahu itu, tetapi Donald Trump membuat hal itu menjadi terangkat kembali,": tweet James. Trump memang tak mau menyalahkan adanya arak-arakan kelompok pemuja supremasi kulit putih, Sabtu lalu yang dianggap menjadi pangkal terjadinya bentrokan.
Trump menyebut kekerasan terjadi berasal dari kedua belah pihak. Pada Senin (14/08/2017) Ia kemudian menyalahkan adanya kelompok neo-Nazi dan Ku Klux Klan yang menunggangi unjuk rasa supremasi kulit putih.
Esoknya, Trump kembali menyebut kecenderungan kekerasan ada pada kedua belah pihak yang bertikai.
James memang dikenal sebagai pendukung Hillary Clinton pada Pemilu yang lalu. Ia dengan terang-terangan mengecam slogan Trump yang akan mengembalikan kejayaan Amerika. "Kejadian di Charlottesville sangat menyedihkan," tulisnya. "Mau dibawa kemana negara ini?"
"Apakah ini mengembalikan kejayaan Amerika, seperti yang selalu (Trump) katakan?"
Dalam acara amal Yayasan Keluarga LeBron James, ia menyebut keluarga Amerika harus memiliki landasan sendiri untuk mengembangkan generasi masa depan. "Semua tdadk tergantung kepada orang yang kita panggil Presiden Amerika Serikat."
"Kita harus bercermin kepada diri sendiri. Anak-anak selalu meniru orang dewasa," lanjutnya. "Dengan melihat kaca kita dapat bertanya apakah yang bsia kita lakukan untuk melakukan perubahan?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.